Konten Media Partner

Cegah Corona, Pelaku Usaha di Papua Wajib Miliki Pengukur Suhu Badan

7 Maret 2020 10:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu pusat perbelanjaan di Kota Jayapura.  (BumiPapua.com/Qadri Pratiwi)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu pusat perbelanjaan di Kota Jayapura. (BumiPapua.com/Qadri Pratiwi)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Wakil Gubernur Papua, Klemen Tinal minta pelaku usaha di Papua, seperti pengusaha pusat perbelanjaan, hotel hingga pengusaha rumah makan, wajib memiliki thermo scanner. Ini dilakukan untuk mencegah masuknya virus corona ke Papua.
ADVERTISEMENT
Klemen menyebutkan, alat itu tak mahal, hanya berkisar Rp300 ribu.
"JIka para pengusaha ini tak memasang thermo scanner pada tempat usahanya, kami akan cabut ijin usaha tersebut. Semua pihak harus berkomitmen lindungi Papua dari corona," jelasnya, Sabtu (7/3).
Thermo scanner atau alat pendeteksi suhu badan wajib dibeli orang para pengusaha itu, sebab banyak warga keluar dan masuk ke Papua.
Sementara itu, Ower Hotel Aston Jayapura, Fredy menyebutkan Aston Hotel telah menerapkan aturan itu. Hanya saja thermo scanner di Jayapura habis.
"Kami sedang memesan dari luar, untuk mengantisipasi virus menyebar ke Papua," kata Fredy.
Aston Hotel juga menerapkan pengisian kuisioner bagi tamu yang aan menginap. Kuisioner itu antara lain berisi apakah tamu yang akan menginap sedang demam, batuk kering, kesulitan bernafas, nyeri otot. Serta ada juga pertanyaan tentang, apakah tamu tersebut pernah berkunjung ke kota Cina atau daerah mana saja dalam waktu 10 hari belakangan.
ADVERTISEMENT
" Pertanyaan yang kami berikan lebih kepada gejala atau antisipasi viruscCorona," katanya.
Masker untuk Orang Sakit
Masker yang digunakan sehari-hari untuk melindungi diri dari polusi udara. (Dok: Kumparan)
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan memastikan persediaan masker masih dalam kondisi aman.
Pihaknya telah melakukan pengecekan dan menjamin ketersediaan masker aman hingga di setiap kabupaten di Papua Barat.
"Masker khusus disediakan untuk orang sakit, bukan untuk orang sehat dan harusnya yang memakai masker adalah orang yang sakit atau yang terkena virus corona, bukan yang sehat," katanya.
Dinas Kesehatan setempat mengimbau warga tak panik dengan keadaan ini dan tak perlu ikut-ikutan memborong masker di apotek atau di tempat lainnya.
"Harga masker di Papua barat bervariasi dan stok di apotek juga relatif aman," katanya.
ADVERTISEMENT
Dinas Kesehatan Papua Barat justru mengingatkan warga untuk melakukan pola hidup sehat, konsumsi makanan bergizi, olahraga cukup dan jangan lupa bersihkan lingkungan sekitar.
"Media juga wajib menyebarkan informasi yang akurat, hingga tidak menimbulkan kecemasan terhadap warga Papua Barat,” ucapnya.