Dicurigai Penculik Anak, 2 Pedagang Kerupuk di Sarmi Diamuk Massa

Konten Media Partner
6 Februari 2023 12:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penganiayaan.
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penganiayaan.
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Dua penjual kerupuk bernama Yanedi (37) dan Fitria (29) bernasib sial. Keduanya menjadi sasaran amukan warga lantaran dicurigai sebagai penculik anak di Kabupaten Sarmi.
ADVERTISEMENT
Peristiwa ini bermula saat keduanya tengah melakukan perjalanan dari Jayapura menuju Kabupaten Sarmi untuk menjual kerupuk dagangannya, Sabtu 4 Februari 2023. Sialnya motor yang dikendarai keduanya mogok di Jembatan Tor, Kampung Holmafen, Distrik Sarmi Timur.
Keduanya lantas mendorong sepeda motor sambil menghubungi teman yang mereka kenal di Kabupaten Sarmi untuk menjemput. Seketika itu warga yang melihat keduanya lantas mencurigai sebagai penculik anak hingga sempat dikeroyok.
Kasat Reksrim Polres Sarmi AKP Fransiskus Taborat menjelaskan keduanya berangkat dari Jayapura menggunakan sepeda motor berboncengan pada Sabtu (4/2/2023) sekitar pukul 09.00 WIT. Keduanya membawa dagangan kerupuk yang akan dijual di kios-kios sepanjang jalan menuju Sarmi.
"Keduanya sudah berada di Polres Sarmi untuk diminta keterangan. Dari pemeriksaan tidak adanya hal-hal mencurigakan. Jadi keduanya bukan penculik anak,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Dalam pemeriksaan, lanjut Fransiskus, keduanya mengaku baru datang ke Jayapura, Papua beberapa bulan lalu atas ajakan temannya untuk berwirausaha sebagai penjual kerupuk.
“Mereka berdua adalah pendatang yang beberapa bulan lalu baru saja datang ke Jayapura untuk berwirausaha dengan menjual keripik yang diajak temannya (Marsel) selaku pemilik usaha kerupuk,” kata Fransiskus.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Ignatius Benny Ady Prabowo menuturkan kasus yang menimpa kedua penjual kerupuk tersebut ramai diposting pada media sosial facebook dan juga menyebar di grup whasapp.
"Beredar peristiwa penculikan anak itu bukanlah kejadian sebenarnya. Keduanya bukan penculik anak, namun hanya penjual kerupuk yang menitipkan barang dagangannya di beberapa kios sepanjang jalan menuju Kabupaten Sarmi. Hal ini kami pastikan setelah keduanya dimintai keterangan. Jadi, informasi penculikan anak di Sarmi ini hoaks," jelas Benny.
ADVERTISEMENT