Konten Media Partner

Dinas Pendidikan Papua Pastikan Sekolah Siap Adaptasi Kebiasaan Baru

3 Agustus 2020 13:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelajar sekolah dasar di Kota Jayapura. (BumiPapua.com/Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
Pelajar sekolah dasar di Kota Jayapura. (BumiPapua.com/Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua terus menyiapkan sejumlah fasilitas jelang adaptasi kebiasaan baru di sekolah.
ADVERTISEMENT
Misalnya saja, setiap sekolah di Papua diwajibkan memiliki fasilitas untuk mencuci tangan, anak didik wajib masker dan penyemprotan disinfektan di ruang kelas. .
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Papua, Christian Sohilait menyampaikan saat ini, setiap sekolah sedang menyiapkan fasilitas yang dimaksud.
"Kami terus yakinkan, jika sekolah akan dibuka, maka harus benar-benar aman untuk anak didik. Termasuk dalam proses belajar mengajar di tengah pandemi," katanya di Jayapura, Senin (3/8).
Ia mencontohkan di Kabupaten Jayawijaya sudah ada sekolah yang menerapkan sistem tatap muka, dengan cara misalnya hari Senin kelas 1 datang ke sekolah untuk bertatap muka dan mengambil tugas, lalu hari Selasa bergantian kelas 2 dan seterusnya, hingga Sabtu dengan kelas yang bergilir.
ADVERTISEMENT
"Sistem tatap muka tetap bergantian, diatur baik agar tidak banyak siswa yang bertemu di sekolah dan protokol kesehatan diatur dengan baik agar terhindar dari corona," katanya.
Lanjut Christian, pada intinya protokol kesehatan dan keselamatan semua orang di sekolah harus dijaga. "Jangan sampai saat sekolah, justru ada masalah baru, klaster baru," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal menyampaikan 28 kabupaten di Papua diperbolehkan membuka sekolah dan kegiatan ibadah, jelang adaptasi kebiasaan baru.
"Dari 28 kabupaten ini, hanya Kota Jayapura yang belum bisa menerapkan adaptasi kebiasaan baru, sebab tingkat penyebaran corona masih tinggi. Untuk itu kita bergandengan tangan, memberikan kesadaran kepada masyarakat di Kota Jayapura untuk mengatasi virus corona," tutur Klemen.
ADVERTISEMENT