Dinas Pendidikan Papua Yakin 289 Anak Positif COVID-19 Bukan Terpapar di Sekolah

Konten Media Partner
12 Agustus 2020 19:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak sekolah di Kota Jayapura. (BumiPapua.com/Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak sekolah di Kota Jayapura. (BumiPapua.com/Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Kepala Dinas Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Papua, Christian Sohilait yakin 289 usia anak positif COVID-19 di Papua, bukan terpapar di sekolah.
ADVERTISEMENT
Ia menyebutkan sampai saat ini baru ada 6 kabupaten yang melaksanakan tatap muka guru dan siswa sejak diterapkan adaptasi kebiasaan baru pada 3 Agustus lalu.
Keenam kabupaten yakni Kabupaten Biak, Keerom, Supiori, Nabire, Merauke dan Lannya Jaya.
“Bisa saja penularannya dari pihak lainnya. Data yang kami terima dari Dinas Kesehatan Papua, 289 orang anak itu berusia 0 sampai kurang dari 19 tahun. Jadi, ya kemungkinan memang ada usia anak sekolah, bukan penularannya di sekolah. Apalagi 289 ini data kumulatif sejak Maret hingga Agustus yang saat itu sekolah sudah diliburkan karena pandemi,” jelas Christian, Rabu (12/8).
Kata Christian, saat ini 23 kabupaten lainnya masih dilakukan persiapan untuk pembukaan sekolah. Sebab, untuk pembukaan sekolah terdapat 20 daftar yang wajib disiapkan untuk menerapkan protokol kesehatan di sekolah, mulai dari menyediakan masker cadangan yang harus diganti, lalu menyediakan tempat cuci tangan dan rutin melakukan penyemprotan disinfektan dan persyaratan lainnya.
ADVERTISEMENT
Christian menyebutkan pada intinya Dinas Pendidikan setempat tak ingin siswa dan guru di sekolah menjadi klaster penyebaran baru corona.
“Kami akan mendata lagi jumlah pasti anak usia sekolah terpapar corona per kabupaten/kota. Kami juga terus berkomunikasi dengan pihak sekolah dan para guru untuk pembukaan kembali sekolah di tengah pandemi,” ujarnya.
Sementara itu, Juru bicara Satgas COVID-19 Papua, Silwanus Sumule menyebutkan 289 anak terkonfirmasi positif COVID-19, merupakan data kumulatif selama pandemi corona di Papua yang berlangsung sejak Maret-awal Agustus ini.
“Data 289 anak ini, bukan hanya hari ini. Ini data keseluruhan sejak awal corona di Papua. Sehingga, jika sekolah ingin dibuka, harus mematuhi protokol kesehatan dan persyaratan lainnya,” ujarnya, Rabu (12/8).
ADVERTISEMENT
Kata Silwanus, jumlah anak positif COVID-19 mencapai 10 persen dari jumlah kumulatif corona COVID-19 di Papua. Hitungan usia anak yang dimaksud dalam hal ini adalah usia 0 hingga kurang dari 19 tahun. Jumlah ini lebih tinggi dari angka lansia yang positif corona yang mencapai 4 persen. Lansia dalam hal ini berumur lebih dari 58 tahun.
“Sementara jumlah tertinggi penyebaran corona pada usia produktif atau dewasa dengan umur 19-58 tahun dengan angka 86 persen,” kata Silwanus.
Silwanus menyebutkan 289 anak positif COVID-19 tersebar hampir di zona merah corona pada 19 kabupaten dan kota.
“Rata-rata penularannya terjadi karena transmisi lokal. Sehingga jika sekolah ingin kembali dibuka, harus ada komunikasi bersama dengan Dinas Kesehatan dan instansi lainnya," katanya.
ADVERTISEMENT