Evakuasi Jenazah Suster Gabriela ke Jayapura Rencana Dilakukan Hari Ini

Konten Media Partner
21 September 2021 10:07 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jenazah Suster Gabriella setelah berhasil dievakuasi dari jurang dengan kedalaman 300 meter dan kecuraman 90 derajat. (Dok Penrem 172/PWY)
zoom-in-whitePerbesar
Jenazah Suster Gabriella setelah berhasil dievakuasi dari jurang dengan kedalaman 300 meter dan kecuraman 90 derajat. (Dok Penrem 172/PWY)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Satu minggu lebih berlalu, sejak kejadian penyerangan tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas di Puskesmas Kiwirok di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua terjadi pada Senin (13/9).
ADVERTISEMENT
Dalam kejadian ini, 11 nakes yang sedang bertugas di puskesmas diserang oleh KKM pimpinan Lamek Taplo. Dalam penyerangan kepada nakes, KKB melakukan penganiayaan hingga dibuang ke jurang. Akibatnya nyawa Suster Gabriella Meilani (22) melayang. Jenazahnya ditemukan di sebuah jurang dengan kedalaman 300 meter dan kecuraman 90 derajat pada hari ketiga usai penyerangan terjadi.
Pasca penyerangan nakes di Kiwirok, seorang mantri kesehatan Gerald Sokoy belum diketahui kabarnya hingga hari ini. Sementara 9 nakes lainnya berhasil dievakusi ke Jayapura dengan sejumlah luka benda tajam, patah tulang dan memar.
Sebanyak 4 nakes masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura. Sedangkan 5 nakes lainnya yang mengalami luka ringan meminta untuk dipulangkan ke rumah keluarga atau kerabat terdekat.
ADVERTISEMENT
Akibat cuaca tak mendukung dan minimnya transportasi ke Kiwirok, jenazah Suster Gabriella hingga hari ini, Selasa (21/9) masih berada di Pos Koramil setempat.

Penembakan Ganggu Evakuasi Jenazah

Suasana duka menyelimuti keluarga Suster Gabriella Meilani (22).
Danrem 172/Praja Wira Yakhti, Brigjen TNI Izak Pangemanan menjelaskan hari ini, Selasa (21/9) direncanakan helikopter akan menjemput jenazah Suster Gabriella dan dibawa ke Jayapura.
"Kita upayakan hari ini, secepatnya. Namun jika ada penembakan seperti hari ini, harus juga diantisipasi," kata Izak.
Pagi tadi, TNI Polri ditembaki dari arah selatan Pos Pamtas Yonif 403/Wirasada Pratista, saat personel di lapangan mengamankan lokasi pendaratan helikopter. "Benar terjadi penembakan. Tapi penjelasan rinci belum ada, karena kami belum mendapatkan informasi yang utuh," jelas Izak.
Martina Rinding, ibu kandung Suster Gabriela berharap jenazah putrinya dapat segera dievakuasi ke Jayapura. Tak ada hal lain yang diinginkannya. Ia hanya ingin melihat langsung jenazah putrinya.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat berharap, tolong kami. Kami sudah terlalu lelah, terlalu sakit sekali. Mohon perhatian untuk anak kami, agar bisa sesegera mungkin dievakuasi, ada perhatian khusus dari instansi terkait, sehingga kami bisa makamkan dia secara baik,” ucap Martina Rinding dengan suara lirih dan meneteskan air mata.
Sampai hari ini, rumah duka Suster Gabriella yang berada di Jalan Belut, Expo Waena Distrik Heram, Kota Jayapura masih didatangi sanak keluarga dan kenalan.
Pihak keluarga telah menyediakan sebuah tempat tidur yang nantinya akan disemayamkan jenazah sang suster.
Namun sudah lebih dari satu minggu lamanya sejak kejadian penyerangan nakes di Kiwirok, jenazah Suster Gabriella belum bisa dibawa turun ke Jayapura dan pihak keluarga hanya menaruh foto Gabriella di atas tempat tidur beralaskan kain berwarna merah muda.
ADVERTISEMENT