Festival Papeda Kampung Abar Jayapura 2021 Disiapkan dengan Protokol Kesehatan

Konten Media Partner
13 Februari 2021 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Festival Makan Papeda dalam Gerabah di Kampung Abar  yang dilaksanakan sebelum pandemi corona. (Dok Balai Arkeologi Papua/Hari Suroto)
zoom-in-whitePerbesar
Festival Makan Papeda dalam Gerabah di Kampung Abar yang dilaksanakan sebelum pandemi corona. (Dok Balai Arkeologi Papua/Hari Suroto)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Festival Makan Papeda dalam Gerabah di Kampung Abar tetap akan dilaksanakan tahun ini. Festival direncanakan akan dilaksanakan pada 28-30 September 2021.
ADVERTISEMENT
Ketua sanggar pengrajin gerabah Titian Hidup Kampung Abar, Naftali Felle menuturkan festival dilakukan di Kampung Abar, Distrik Ebungfau, Kabupaten Jayapura, Papua.
Naftali merinci dalam rangkaian festival, pada tanggal 28 - 29 September akan dilaksanakan pameran hasil kerajinan mama-mama pengrajin gerabah. Lalu, pada 30 September dilaksanakan acara makan papeda dalam gerabah di para-para (rumah) tradisional.
"Festival tahun ini berbeda, sebab stand pameran gerabah dibuat masing-masing oleh pengrajin gerabah di depan rumahnya. Ini dilakukan agar pengunjung tak berkerumun pada satu tempat," jelas Naftali, Sabtu (13/2).
Nantinya, setiap stand akan dilombakan oleh panitia, dengan kriteria bahan terbuat dari pohon sagu terbaik, baik itu atap dan dinding stand.
"Masing-masing stand juga akan memamerkan produk dari tanaman sagu, baik itu ulat sagu atau jamur sagu. Selain itu juga akan disediakan sayuran organik yang ditanam oleh masyarakat Abar," jelas Naftali.
ADVERTISEMENT

Stand Membuat Gerabah Tanah Liat

Ketua sanggar pengrajin gerabah Titian Hidup Kampung Abar, Naftali Felle memperlihatkan gerabah asli buatan warga Kampung Abar. (Dok Balai Arkeologi Papua/Hari Suroto)
Festival Makan Papeda dalam Gerabah di Kampung Abar tahun ini memang dikemas berbeda dari tahun sebelumnya. Festival tahun ini, panitia menyediakan stand khusus bagi pengunjung yang ingin berlatih membuat gerabah tradisional dari tanah liat.
Pada festival juga akan ditampilkan produk unggulan, briket arang dari ampas pohon sagu.
"Panitia memastikan akan ada petugas khusus protokol kesehatan yang akan mengecek dan mengingatkan pengunjung untuk selalu mengikuti protokol kesehatan di tengah pandemi corona, misalnya menjaga jarak, selalu cuci tangan dan selalu memakai masker," jelas Naftali.

Kampung Gerabah Papua

Gerabah dari Kampung Abar, Kabupaten Jayapura. (Dok Balai Arkeologi Papua/Hari Suroto)
Arkeolog Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengakui Kampung Abar menjadi kampung satu-satunya di Papua yang masyarakatnya masih eksis membuat gerabah tradisional. Tradisi ini perlu dilestarikan, salah satunya melalui festival makan papeda dalam gerabah.
ADVERTISEMENT
Papeda dan gerabah, dua produk warisan leluhur yang alami dan menyehatkan. "Makanan yang dimasak menggunakan gerabah lebih enak, apalagi dimasak dengan kayu bakar.
"Termasuk briket arang sagu merupakan kreasi yang luar biasa masyarakat Abar, yang selama ini dikenal sebagai kampung energi terbarukan," Hari menambahkan.