Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Polda Papua mencatat 790-an masyarakat di empat kampung di Distrik Tembagapura mengungsi ke Kota Timika.
ADVERTISEMENT
Warga ketakutan, pascabaku tembak yang terus terjadi antara aparat keamanan TNI Polri dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di daerah itu.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal, menyebutkan ada sekitar 100-an orang anak-anak, 370 orang perempuan, dan 320 orang laki-laki yang berasal dari Kampung Longsoran, Kampung Batu Besar dan Kampung Kimbeli. Sebelum ke Kota Timika, warga mencari perlindungan di Polsek Tembagapura.
"Sejak kemarin pengungsi terus berdatangan dan kemungkinan hari ini warga akan meminta perlindungan dan mengungsi ke tempat aman," jelas Kamal, Sabtu (7/3).
Kata Kamal, sebelum ratusan orang ini mengungsi, ada 30 orang melewati jalur dari Kampung Utikini menuju ke Polsek Tembagapura. Warga meminta perlindungan polisi untuk mengungsi dan minta diturunkan ke Kota Timika.
"Warga beralasan suasana di kampung sudah tidak nyaman adanya KKB yang sudah menempati dan mengganggu masyarakat di kampung. Warga menyebutkan KKB telah memaksa warga setempat meminta bahan makanan sambil menodongkan senjata," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Lanjut Kamal, setelah masyarakat di data kepolisian setempat meminta bantuan CLO PT Freeport Indonesia untuk mengangkut warga ke Timika.
"Ada 13 bus milik Freeport yang digunakan untuk membantu masyarakat turun ke Kota Timika," ujarnya.
Lanjut Kamal, sebagain warga yang turun di Timika, menempati rumah keluarganya dan kerabatnya di daerah Sp5, Sp 12, Kwamki dan daerah lainnya.
Tokoh Pemuda Wa Banti, Agus, berterima kasih atas pengawalan yang diberikan aparat keamanan TNI Polri dalam membantu warga mencari lokasi yang lebih aman.
"Aparat TNI Polri telah membantu evakusi warga dari dini hari tadi. Warga ketakutan dengan keadaan (penembakan) di sekitar kampung. Kasian anak-anak dan perempuan yang ketakutan akan situasi ini," ujarnya.
ADVERTISEMENT