Ganja Asal PNG Marak, Walikota Jayapura akan Temui Gubernur Sandaun

Konten Media Partner
31 Juli 2019 14:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano saat diwawancara waratwan. (Foto Imelda)
zoom-in-whitePerbesar
Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano saat diwawancara waratwan. (Foto Imelda)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Terkait masih maraknya peredaran narkotika jenis ganja dan juga maraknya orang tanpa miliki kelengkapan identitas masuk ke Kota Jayapura, Papua dari Papua Nugini (PNG). Maka Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano akan melakukan pertemuan dengan Gubernur Provinsi Sandaun atau nama resminya Provinsi Sepik Barat, PNG.
ADVERTISEMENT
“Melalui program Pemerintah Kota Jayapura, pada 15 Agustus 2019 nanti, saya akan adakan meeting khusus. Salah satunya kami bicara tentang peredaran ganja di daerah perbatasan kedua negara, dan juga bagaimana penanganan khusus di daerah itu,” jelas Benhur kepada wartawan saat ditemui di ruang kerjanya di Kantor Walikota Jayapura, Kota Jayapura, Rabu (31/7).
Menurut Benhur, pihaknya sudah mendapat laporan bahwa masuknya orang dan barang dari PNG di daerah perbatasan RI-PNG di Skouw, Kota Jayapura Papua masih begitu bebas, padahal sudah ditempatkan pos-pos lintas batas yang di jaga oleh aparat keamanan, seperti TNI.
"Di batas negara sana kan sudah ada pos-pos, tapi kenapa ganja dan orang-orang yang tak miliki indentitas lengkap bisa lolos begitu saja. Jalan-jalan tikus (jalan tak resmi) masih mereka pakai, guna melakukan transaksi narkoba hingga masuk tembus ke dalam Kota Jayapura," ujar Benhur.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Benhur, warga PNG yang tak memiliki dokumen resmi juga masih banyak berkeliaran begitu bebas di Kota Jayapura, yakni di daerah Hamadi dan Dok 9 di Kota Jayapura. “Juga ada yang telah menikah dengan orang Indonesia yang ada di Kota Jayapura. Untuk itu masalah ini akan kami bahas khusus dalam meeting itu,” jelasnya.
Benhur mengharapkan dalam pertemuan yang akan dilakukan bersama Gubernur Sandaun, dan para bupati serta walikota di Papua dan Papua Nugini ini, dapat menemukan solusi guna memperketat pengamanan pada pos-pos lintas batas antara negara yang tersedia.
"Jika barang haram (ganja) itu lolos ke Kota Jayapura, saya juga tak tahu jelas apakah itu masalahnya pada kekurangan personil atau alat-alat pemeriksaan yang kurang canggih. Sehingga hal ini perlu kita sikapi bersama," jelas Benhur. (Imelda)
ADVERTISEMENT