news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gubernur Papua: Jalan Lingkar Ringroad Kota Jayapura Solusi Kemacetan

Konten Media Partner
1 Agustus 2019 16:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Papua, Lukas Enembe saat memperlihatkan kartu pembayaran non tunai untuk retribusi di Jalan Ringroad Kota Jayapura. (Foto Imelda)
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Papua, Lukas Enembe saat memperlihatkan kartu pembayaran non tunai untuk retribusi di Jalan Ringroad Kota Jayapura. (Foto Imelda)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Gubernur Papua, Lukas Enembe resmi membuka pengoperasian jalan lingkar ringroad Kota Jayapura, Kamis (1/8). Pembangunan jalan ini menghabiskan total anggaran dari dana APBN dan APBD Papua sebesar Rp1,018 triliun.
ADVERTISEMENT
Menurut Lukas, jalan lingkar ringroad Kota Jayapura ini pembangunannya sangat lama yang dibangun sejak tahun 2010 dengan dana APBD Papua dan APBN dan selesai di tahun 2019 ini.
"Bayangkan saja APBD 2010 jalan sudah dimulai, macet karena masalah tanah dan semua belum diselesaikan. Masalahnya ada yang mengaku dia punya tanah dan masing-masing keluarga mau haknya, model begini saya rasa tak bisa, harus dihilangkan," kata Lukas usai peresmian, Kamis (1/8).
Menurut Lukas, kondisi jalan utama di Kota Jayapura sudah macet. Bahkan kondisinya sudah hampir sama dengan kemacetan di Jakarta. Sehingga dengan dioperasikannya jalan lingkar ringroad yang menghubung antara Pantai Hamadi dan Vihara Skyland adalah solusi untuk mengatasi kemacetan.
"Karena kota Jayapura akan menjadi kota metropolitan, maka sarana infrastruktur jalan akan dibangun dengan baik. Hanya saja kami di Papua ini penghambatan pembangunan adalah masalah adat atau tradisi kebiasaan dari orang Papua," ujar Lukas.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Papua, Gerius One Yoman menjelaskan, pembangunan fungsional jalan yang dikerjakan dari dana APBD Papua oleh Dinas PUPR Papua, dari Pantai Hamadi ke Vihara Skyland panjangnya mencapai 2,7 kilometer dengan menyerap anggaran sebesar Rp783.916.885.
Sedangkan dari dana APBN yang dikerjaka oleh Balai Besar Jalan Nasional XXVII, dari arah Vihara Skylinad ke Pantai Hamadi sepanjang 0,57 kilometer menyerap anggaran sebesar Rp234.986.128.
"Saya mengucapkan terima kasih di kepada Bapak Gubernur Papua yang meminta dan mendorong perencanaan jalan strategis Papua kepada presiden. Sehingga proyek pekerjaan jalan ringroad bisa selesai pembangunannya,” jelas Gerius.
Gerius menambahkan, dalam menjalankan proyek pembangunan ini, banyak kendala yang dialami pihak penyelenggara. Sehingga sangat bersyukur semua proses itu bisa terlewati hingga pada tahapan peresmian.
ADVERTISEMENT
"Kami di Papua kendalanya dalam pembangunan selalu terhalang oleh pembebasan lahan. Tapi dengan kerja keras pemerintah dan semua pihak, sehingga kendala itu bisa terealisasi," ungkap Gerius.
Sekadar diketahui, pada Kamis (1/8) ini Gubernur Papua Lukas Enembe selain meresmikan pengoperasian jalan lingkar ringroad Kota Jayapura, tapi juga peresmian penggunaan gedung baru Dewan Perwakilan Papua (DPRP) dan Mess anggota DPRP di Kantor DPRP di Kota Jayapura, Papua.
Pada kesempatan itu juga, Lukas selaku Gubernur Papua meluncurkan maskot Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-XX Papua dan sayembara pembuatan konten digital campaign PON ke-XX dan PEPARNAS XVI.
“Selain itu tak kalah pentinganya adalah PON. Makanya pada kesempatan ini saya meluncurkan logo dan maskot PON yang dapat dipakai siapa saja di seluruh Indonesia. Sponsor-sponsor bisa ambil logo dan maskot kita," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan mengenai Gedung Dua DPRP dan Mess DPRP, kata Lukas pembangunannya adalah keseriusan pemerintah Provinsi Papua dan kerja keras pimpinan DPRP.
Dalam sambutannya, Lukas mengatakan, gedung dua DPRP dengan konstruksi 14 lantai ini merupakan keinginan dan cita-cita serta harapan yang selama ini diperjuangkan DPRP dari tahun ke tahun pada periode sebelumnya.
“Mereka sudah punya keinginan. Rancangan besar membangun sebuah gedung mewah. Namun tak pernah tercapai. Kini pada periode DPRP 2014-2019 hal itu terwujud. Ketika disampaikan ke saya, saya katakan saya setuju. Dan harapan anggota DPRP periode sebelumnya kini baru terwujud,” jelasnya.
Sekertaris DPRP, Juliana J Waromi mengatakan, lahirnya ide pembangunan Gedung Dua DPRP diawali kepemimpinan DPRP beberapa periode lalu. Gedung lama sudah berusia 21 tahun sementara jumlah anggota DPRP yang terus bertambah hingga kini 69 anggota.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah Provinsi Papua di bawah kepemimpinan Lukas Enembe akhirnya menyetujui anggaran pembangunan Gedung Dua DPRP sejak 2016-2019 sebesar Rp222 miliar lebih. Pembangunan ditandai peletakan batu pertama pada 21 Juni 2016 kemudian dianggarkan multi years," katanya. (Imelda)