Guru Jadi Korban Kekerasan Seksual saat Disandera KKSB Mapenduma

Konten Media Partner
22 Oktober 2018 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Guru Jadi Korban Kekerasan Seksual saat Disandera KKSB Mapenduma
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi korban pelecehan seksual. (Foto: Pexels)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Kepolisian Daerah Papua menyebutkan ada salah satu guru yang menjadi korban kekerasan seksual saat penyanderaan yang terjadi pada 15 guru dan tenaga medis di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga.
MT, yang merupakan guru di SD YPGRI 1 Mapenduma, menjadi korban kekerasan seksual oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB). Padahal MT sudah belasan tahun mengabdi di sekolah itu. MT juga dikenal sangat dekat dengan masyarakat setempat.
"Kita sayangkan guru yang menjadi korban kekerasan seksual berusia 42 tahun. Padahal MT ini sangat akrab dengan warga di Mapenduma,” ujar Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol A.M Kamal, Senin (22/10).
MT bersama dengan rekannya menjadi korban penyanderaan KKSB sejak 3-17 Oktober 2018. Para korban penyanderaan ditempatkan pada Puskesmas Mapenduma. "Total ada 15 orang disandera, sebagian besar adalah tim medis," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Kamal menyampaikan, KKSB menyandera para guru dan tim medis sebab curiga bahwa tim medis dan para guru adalah bagian dari TNI/Polri.
"Sejak penyanderaan itu, proses belajar-mengajar dan pelayanan kesehatan terhenti, sebab diancam KKSB dan tak boleh melakukan aktivitas," kata Kamal.
Saat ini pihak kepolisian sudah membentuk tim untuk melakukan penangkapan terhadap pelaku. Sementara MT sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Kotaraja, Kota Jayapura.
(Liza)