Harga Beras Bulog per 50 Kg di Wamena Tembus Rp 1,2 Jutaan

Wakil Bupati Jayawijaya saat menyerahkan bantuan beras kepada warga terdampak banjir di Kampung Wesakma Distrik Wouma. Foto: Stefanus Tarsi/BumiPapua

Wamena, BUMIPAPUA.COM- Harga beras Bulog di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan naik. Sebelumnya harga per kilogram beras berkisar Rp 18 ribu. Saat ini naik menjadi Rp 20 ribu hingga Rp 23 ribu per kilogram.

Sementara harga beras Bulog per 50 kilogram dari sebelumnya Rp 800 ribu menjadi Rp 1.250.000.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kabupaten Jayawijaya, Lukas Kossay menjelaskan kenaikan harga beras dikarenakan keterlambatan kedatangan beras yang dicadangkan oleh Bulog.

"Keterlambatan beras mempengaruhi harga pasaran, droping beras dari Bulog terlambat ke pasaran," katanya di Wamena, Selasa (7/3/2023).

Selain itu, kenaikan harga beras terjadi karena kenakalan para pedagang yang melihat stok beras terlambat, sehingga harganya langsung dinaikan.

"Kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk dilakukan imbauan ke pasar dan penjual. Harga Rp 1,2 juta lebih itu sudah sangat tinggi bagi masyarakat," jelasnya.

Sementara untuk beras premium di luar Bulog harganya masih tetap. Sementara kenaikan kebutuhan pokok lainnya yang mengalami kenaikan adalah kentang dan cabai rawit karena keterlambatan pengiriman stok dari Timika.

Seorang pedagang di Wamena, Anim mengakui selain beras Bulog, harga telur juga naik, dari sebelumnya Rp 90 ribu per rak berisi 30 butir telur, saat ini harganya mencapai Rp 120 ribu per rak.

"Sejumlah kebutuhan pokok terlambat datang ke Wamena karena imbas kerusuhan kemarin yang menyebabkan keterbatasan pengiriman barang-barang dari Jayapura," jelasnya.