Internet Hilang Sepekan, Ini Desakan Pelanggan Operator Seluler

Konten Media Partner
4 April 2022 13:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mahasiswa UII Merauke terpaksa membeli voucher internet di hotel untuk kuliah online. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
zoom-in-whitePerbesar
Mahasiswa UII Merauke terpaksa membeli voucher internet di hotel untuk kuliah online. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
ADVERTISEMENT
Merauke, BUMIPAPUA.COM - Warga di Kabupaten Merauke minta provider jaringan seluler bertangungjawab atas akses internet yang terganggu selama sepekan di Kabupaten Merauke.
ADVERTISEMENT
Mahasiswi Universitas Islam Indonesia (UII), Endri mengatakan seharusnya pengelola jaringan mengganti kerugian konsumen. Dia bahkan meminta Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (KBRTI)  memberikan sanksi kepada penyedia jaringan seluler tersebut.
"Ini bukan kali pertama jaringan seluler mati di Merauke, tetapi sudah berkali-kali, seharusnya ada tindakan dari pihak berwenang," ungkap Endri, Senin (4/4/2022).
Dijelaskan Endri, sejak jaringan internet mati total pada Minggu (27/3/2022), dirinya tidak bisa berkomunkasi lagi. Bahkan, untuk mengikuti pendidikan secara online tidak dapat dilakukan.
"Saya sudah semester akhir, harus hadir terus dalam kuliah online. Tapi, sejak jaringan terputus saya binggung," ungkap Endri.
Endri mengaku, biasanya dalam kulaih online dirinya mengunakan wifi di rumahnya. Namun sejak jaringan Internet mati total, ia harus mencari tempat miliki jaringan internet yang biasanya terhubung dengan satelit.
ADVERTISEMENT
"Terpaksa saya harus beli voucer V-Sat di salah satu hotel dengan harga Rp75 ribu per 2 jam. Itu pun jaringan tak begitu maksimal," ungkap Endri.
Endri meminta pihak berwenang untuk memberi sanksi kepada pengelola jaringan internet. Sebab, menurut Endri hak-hak sebagai konsumen selalu diabaikan.
"Kami hanya berharap dari pemerintah daerah apakah persolan ini bisa ditindaklanjuti atau tidak. Intinya kami merasa rugi," harapnya.
Hal yang sama juga diungkapkan seorang sales Honda Merauke, Andi. Sejak jaringan internet mati total, omset di bidang otomotif ini menurun drastis.
"Harusnya ada kompensasi dari pihak pengelola jaringan. Sebab, selama ini ketika jaringan mati, hak-hak kami selalu diabaikan. Misalkan, tagihan Indohome per bulan tetap bayarnya sama dengan ketika Internet lagi normal. Nah seharusnya dengan kondisi seperti ini harus ada konpensasi," pintanya.
ADVERTISEMENT
Bupati Merauke Romanus Mbaraka juga menyampaikan, sejak pekan lalu perintah kesulitan mengakses jaringan internet. Sehingga pemerintah daerah sementara mengunakan V-Sat untuk mengakses informasi.
"Saya sudah bertemu dengan kepala Telkom dan dijelaskan adanya kabel optik putus di wilayah Tanjung Salak, Distrik Kimaam sekitar 280 kilo meter dari Kota Merauke," ungkap Romanus kepada wartawan, Senin (4/04/2022).
Ia berharap jaringan cepat pulih untuk menunjang aktivitas warga setempat, termasuk untuk bidang pendidikan dan perekonomian.