Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Jembatan Holtekamp dan Wisata Kearifan Lokal Kota Jayapura
30 Juli 2018 20:29 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
ADVERTISEMENT
Jembatan Holtekamp yang telag berdiri megah diatas Teluk Youtefa. (BumiPapua.Com/Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Tahun ini, kelanjutan proyek Jembatan Holtekamp di Hamadi, Distrik Jayaprua Selatan, Kota Jayapura akan dilanjutkan.
Nilai tender yang berjumlah Rp 200 miliar dikerjakan oleh PT Pembangunan Perumahan (PP) telah ditandatangani beberapa waktu lalu, antara Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Papua dengan PT PP.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Papua, Djuli Mambaya menyebutkan kelanjutan pengerjaan tahun ini diharapkan dapat selesai pada Desember 2018 dan direncanakan akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Jembatan Holtekamp yang menjadi kebanggan warga Papua membentang sepanjang 112,50 meter dan menghubungkan antara Kota Jayapura dan Kabupaten Keerom. Jembatan dengan dominasi warna merah ini pun memperpendek jarak dari Kota Jayapura ke Skouw, daerah Perbatasan Indonesia dan Papua Nugini yang terletak di Kota Jayapura.
ADVERTISEMENT
Pembangunan jembatan dilakukan dengan dana sharing antara APBD Pemerintah Kota Jayapura, APBD Provinsi Papua dan APBN sejak 2016.
Tahun ini, Pemerintah Kota Jayapura menyiapkan dana Rp 35 milar untuk jalan penghubung dari Jalan Hamadi ke Jembatan Holtekamp dengan panjang 300 meter.
“Kami juga menurunkan elevansi ketinggian gunung menjadi 21 meter, sesuai dengan kondisi badan jalan dan jembatan,” kata Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru, Senin (30/7).
Wisata Air dan Kearifan Lokal
Tugu Masuknya Injil di Tanah Tabi yang berada di sekitar Jembatan Holtekamp. (BumiPapua.com/Katharina)
Jembatan Holtekamp yang dibangun diatas Teluk Youtefa mejadi wisata dan ikon baru Kota Jayapura. Apalagi di sekitar Jembatan Holtekamp terdapat dua kampung tertua di Kota Jayapura yakni Kampung Enggros dan Tobati.
ADVERTISEMENT
Untuk mengembangkan wisata dan perekonomian bagi masyarakat asli setempat, Pemkot Jayapura bahkan merancang wisata air di bawah Jembatan Holtekamp dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi warga sekitar pembangunan jembatan itu.
Teluk Youtefa, Kota Jayapura menambah indah pemandangan di sekitar Jembatan Holtekamp. (BumiPapua.com/Katharina)
Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru menyebutkan untuk pengembangan wisata air, pemerintah telah memiliki Kapal Wisata Youtefa yang melayani wisata ke beberapa pulau di Teluk Youtefa. Kapal dengan kapasitas 50 orang menarik tarif Rp 20 ribu per orang, setiap kali berkeliling teluk yang bisa dilihat dari ketinggian Bukit Skyland.
Kepala Kampung Enggros, Orgenes Meraudje menyebutkan dengan pembangunan jembatan, salah satu target yang akan dilakukan adalah pegembangan wisata yang berdampak langsung dengan masyarakat lokal.
ADVERTISEMENT
“Bisa saja nantinya dikembangkan kuliner lokal atau wisata keliling kampung di sekitar jembatan. Pasti akan mendapatkan penambahan bagi masyarakat,” jelasnya, Senin (30/7).
Orgenes menambahkan, untuk wisata di sekitar Jembatan Holtekamp juga sudah terdapat Tugu Masuknya Injil di Tanah Tabi, sehingga bisa menjadi obyek wisata rohani bagi wisatawan. Ada juga hutan perempuan di Kampung Enggros yang hanya bisa didatangi oleh kaum perempuan. "Saya yakin dengan niat baik pemerintah, akan berdampak baik untuk masyarakatnya," katanya.
(Katharina)