Konten Media Partner

Kayu Merbau Papua Masih Jadi Primadona Ekspor

18 Oktober 2018 11:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kayu Merbau Papua Masih Jadi Primadona Ekspor
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Ekspor kayu merbau Papua di Pelabuhan Jayapura. (BumiPapua.com/Katharina)
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Kayu jenis Merbau dari Papua menjadi kayu primadona yang dipesan oleh Negara India, Cina, Jepang, Korea, Australia, Tiongkok dan negara lainnya
ADVERTISEMENT
Ekspor kayu Merbau yang sebelumnya dilakukan dalam waktu satu bulan sekali, kini dilakukan rutin setiap dua minggu sekali. Biasanya di beberapa negara, kayu merbau dijadikan tehel.
Ketua Asosiasi Pengusaha Kayu Gergajian dan Kayu Olahan Indonesia (Iswa), Daniel Garden menyebutkan untuk mendukung ekspor kayu Papua, Pelindo IV telah menyediakan kontainer khusus kayu ekspor dan sangat membantu dalam proses pengiriman kayu ke sejumlah negara.
“Target permintaan tidak terbatas, hanya saja produksi kayu dan kemampuan permodalan industri kayu yang minim di Papua. Jika industri kita bisa memproduksi banyak kayu, maka makin banyak kayu yang bisa dikirim,” jelas Daniel, Rabu (17/10).
Hambatan lain yang dialami dalam ekspor kayu adalah permodalan, karena setiap tiga kali produksi maka modal yang dibutuhkan juga besar.
ADVERTISEMENT
Terkait adanya kenaikan dolar terhadap rupiah, menurut Iswa justru menguntungkan bagi pengusaha kayu, karena dalam setiap transaksi ekspor mengunakan dolar.
“Proses ekspor kayu sudah sesuai dengan standar yang ada, kemudian permintan pembayaran juga sudah sesuai dengan prosedur yang ada. Sekarang yang harus dilakukan bersama adalah bagaimana mendorong ekspor keluar, sehingga berpartisipasi juga mendatangkan devisa bagi negara dan pemerintah Papua,” ucapnya.
Pada 2017, Provinsi Papua telah melakukan ekspor kayu hingga tiga kali ke Tiongkok dengan jumlah 2.000 meter kubik. Jenis kayu yang diekspor adalah untuk flooring dan decking. Kayu merbau olahan didatangkan dari tiga kabupaten di Papua, yakni Jayapura, Keerom, dan Sarmi.
Kayu jenis merbau adalah komoditi endemik Papua yang menjadi incaran banyak negara. Nilai jual 100 kontainer bisa mencapai Rp 22 miliar.
ADVERTISEMENT
(Pratiwi)