Konten Media Partner

Komunitas Motorbaik di Merauke Kilas Balik Perjuangan Veteran

16 November 2020 15:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kunjungan ke rumah F.X Dumatubun, sang pembuat Bendera Meŕah Putih Pertama di Merauke. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
zoom-in-whitePerbesar
Kunjungan ke rumah F.X Dumatubun, sang pembuat Bendera Meŕah Putih Pertama di Merauke. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Merauke, BUMIPAPUA.COM - Komunitas Motorbaik di Merauke menggelar renungan dan kilas balik perjuangan. Renungan dengan tema Telusur Jejak Sang Pahlawan, digelar selama 2 hari, Jumat (13/11) dan Sabtu (14/11) di area Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Distrik Sota, Kabupaten Merauke.
ADVERTISEMENT
Ketua Panitia Arif Rahanar mengatakan kegiatan dilakukan dalam rangka peringatan Hari Pahlawan dan kilas balik perjuangan veteran di Kabupaten Merauke.
Peserta kilas balik perjuangan veteran membuat tenda di PLBN Sota pada acara renungan dan telusur jejak sang pahlawan. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
Renungan itu melibatkan kaum muda di Merauke dan warga dari Suku Marind Kanume, sebagai pemilik hak ulat perbatasan di PLBN Distrik Sota.
Pada kegiatan renungan juga menghadirkan sejumlah veteran perang kemerdakaan Indonesia, seperti Anneke Caroline Makawangkel Makagiansar, salah satu wanita yang terlibat langsung dalam perang kemerdekaan.
Lalu, veteran perang Serma Infanteri Purnawirawan Abubakar Maay, salah satu veteran yang pernah ikut terjun dalam pembesan Irian Barat. Juga, F.X. Dumatubun sang pembuat bendera dan tokoh pengibar bendera merah putih pertama di Merauke.
Oma Anneke Carolina menceritakan kisah perjuangannya di malam renungan kilas balik Telusur Jejak Sang Pahlawan. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
"Selain renungan, kami juga gelar touring wisata menyusuri bukti sejarah di Kabupaten Merauke. Lalu, kisah perang yang diceritakan langsung oleh veteran perang," kata Arif, kepada BumiPapua.com, Senin (16/11)
ADVERTISEMENT
Dalam kegiatan renungan, para peserta wajib menggunakan atribut pejuang. “Kami juga berikan piagam dan cinderamata kepada 3 tokoh pejuang sebagai bentuk penghargaan jerih payah mereka. Ini kilas balik perjuangan para pejuang kemerdekan, sehingga diketahui para generasi muda Merauke," terangnya.