Konten Media Partner

Kronologi Perusakan Kendaraan hingga Penyerangan Polisi di Jalan Trans Dogiyai

12 Maret 2023 17:23 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang polisi yang kena panah saat pembubaran massa di Jalan Trans Nabire-Enarotali Paniai, Provinsi Papua Tengah. Foto: Polda Papua
zoom-in-whitePerbesar
Seorang polisi yang kena panah saat pembubaran massa di Jalan Trans Nabire-Enarotali Paniai, Provinsi Papua Tengah. Foto: Polda Papua
ADVERTISEMENT
Dogiyai, BUMIPAPUA.COM- Polisi menjelaskan kronologi perusakan kendaraan hingga berujung penjarahan kios yang terjadi di Jalan Trans Papua yang menghubungkan Nabire-Enarotali, Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah.
ADVERTISEMENT
Peristiwa yang terjadi pada Sabtu (11/3/2023) sekitar pukul 17.00 WIT yang berawal dari aksi pemalangan di jalan tersebut dan merusak kendaraan yang ditumpangi M. Husein (20) bersama 3 orang keluarganya yang saat itu sedang menempuh perjalanan dari Nabire menuju Madi di Kabupaten Paniai.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ary Prabowo menjelaskan peristiwa terjadi di Kampung Ekimanida, Kabupaten Dogiyai yang dilakukan oleh sekelompok orang
Saat berada di pertigaan jalan masuk Kampung Ekimanida, korban melihat adanya mobil yang berada di depannya sudah di kelilingi massa namun tidak tau apa penyebabnya.
Karena korban merasa takut, maka kendaraan yang ditumpangi korban berusaha memutar balik arah dengan maksud melaporkan kejadian tersebut ke Polres Dogiyai. Setelah korban memutar balik kendaraannya, tiba-tiba sekitar 50 orang mengejar kendaraan korban dan melakukan pelemparan dengan menggunakan batu ke arah kendaraan korban.
ADVERTISEMENT
Akibat kejadian ini, kendaraan korban rusak pada kaca depan, kaca samping kiri kanan serta kaca belakang pecah. "Korban langsung melapor ke Polres Dogiyai dan mengamankan diri," jelas Benny, Minggu (12/3/2023).

Penyerangan ke Polisi

Selanjutnya, personel Polres Dogiyai yang dipimpin Kasat Intelkam Polres Dogiyai Ipda Hendra Simbolon bergerak menuju lokasi pengerusakan kendaraan, guna memastikan kejadian sebenarnya. Setibanya di lokasi, sekelompok pemuda langsung melakukan penyerangan dengan menggunakan panah dan batu ke arah petugas.
Pukul 17.20 WIT, Kapolres Dogiyai Kompol Sarraju tiba di lokasi kejadian dengan maksud ingin bertemu langsung dengan sekelompok pemuda tersebut. Namun, kelompok ini justru menyerang petugas bertubi-tubi dengan menggunakan batu dan panah. Sehingga Kapolres Dogiyai melakukan barikade di jalan masuk ke Kampung Ekimanida sambil melepaskan tembakan peringatan ke kerumunan massa, namun massa tidak menghiraukan.
ADVERTISEMENT
"Akibat penyerangan terhadap petugas, personel Polres Dogiyai Bripda Guntur Febrian Rumaropen terkena anak panah di bagian punggung sebelah kanan. Korban langsung dilarikan ke Polres Dogiyai untuk dilakukan penanganan medis," jelasnya.
Pukul 20.00 WIT, personel melakukan koordinasi dengan anggota DPRD Kabupaten Dogiyai Yuli Gane guna menenangkan situasi. Situasi sempat mereda, namun saat personel hendak kembali ke polres, tepat di pertigaan Kalituka, sekelompok pemuda kembali menyerang petugas dengan batu dan panah.
Kapolres Dogiyai memerintahkan personel gabungan Brimob dan Polres Dogiyai membubarkan massa dengan cara membakar ban. Namun massa semakin beringas dan kembali menghujani rombongan kapolres dengan anak panah dan batu.
“Akibatnya, salah satu personel Brimob Briptu Andi terkena anak panah dan kemudian dievakuasi ke Kabupaten Nabire untuk penanganan medis," katanya.
ADVERTISEMENT
Polres Dogiyai bersama forkopimda setempat berkoordinasi agar peristiwa tersebut tidak berkepanjangan.