Mainan Tradisional Anak Suku Dani di Wamena Papua

Konten Media Partner
9 Februari 2021 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Panahan, jadi salah satu permainan favorit anak di Wamena. (Bumipapua.com/Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
Panahan, jadi salah satu permainan favorit anak di Wamena. (Bumipapua.com/Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Gadget dan game online masih menjadi barang mewah bagi anak-anak Suku Dani di Lembah Baliem, Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
ADVERTISEMENT
Hingga kini, anak-anak Suku Dani masih gemar melakukan permainan tradisional khas pegunungan Papua.
Biasanya selesai pulang sekolah, bagi anak laki-laki bersama teman-temannya, akan melakukan perburuan serangga, seperti jangkrik, tonggeret atau belalang. Serangga-serangga yang didapat kemudian dibakar untuk dimakan bersama-sama.
"Begitu juga dengan anak-anak perempuan Suku Dani, sepulang sekolah biasanya akan membantu mama mereka di kebun atau membantu mama merajut noken," kata Hari Suroto, peneliti Balai Arkeologi Papua, Selasa (9/2).

Mainan Bersama

Festival Lembah Baliem di Wamena yang selalu dilaksanakan setiap Agustus. (BumiPapua.com/Stefanus Tarsi)
Permainan tradisional yang dilakukan anak-anak Suku Dani dilakukan dengan beramai-ramai, di halaman sekolah atau lapangan kampung. Jenis permainan ini yaitu perlombaan melempar sege (semacam tombak) dan panahan.
"Bagi yang mampu melempar sege terjauh, maka ia akan juara. Begitupun bagi yang mampu memanah tepat sasaran pada obyek yang sudah disediakan, tentu ia yang akan jadi pemenang," jelas Hari.
ADVERTISEMENT
Permainan lainnya yaitu puradan yakni melempar kayu atau tombak ke arah sasaran yang berupa sebuah lingkaran rotan yang dilempar di permukaan tanah dan melaju dengan cepat. Bagi yang dengan tepat mengenai sasaran ini berhak menjadi juara.
"Ada juga permainan alat musik tiup tradisional yang bernama pikon yang terbuat dari bilah bambu. Pikon mirip dengan harmonika. Untuk memainkan alat musik ini, diperlukan keahlian yang mumpuni untuk meniup dan menggetarkan pikon," kata Hari.
Permainan-permainan tradisional ini banyak terlihat pada Festival Budaya Lembah Baliem yang biasa dilakukan bulan Agustus setiap tahunnya.
Namun dalam Festival Budaya Lembah Baliem, permainan tradisional ini dilakukan oleh orang dewasa dan tentu saja dengan hadiah dari panitia.
ADVERTISEMENT
"Kebanyakan anak-anak Suku Dani yang tinggal di Kota Wamena sudah jarang berburu serangga atau bermain permainan tradisional, tetapi mereka lebih suka bermain sepak bola atau bola voli," Hari menambahkan.