news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Omzet di Pasar Skouw, Perbatasan Papua Capai Rp 3 Miliar

Konten Media Partner
27 Desember 2021 16:05 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas di Pasar Skouw Kota Jayapura yang terletak di perbatasan Papua. (BumiPapua.com/Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas di Pasar Skouw Kota Jayapura yang terletak di perbatasan Papua. (BumiPapua.com/Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Bank Indonesia perwakilan Provinsi Papua menyebutkan sebelum pandemi COVID-19, peredaran uang atau omzet di Pasar Skouw, Kota Jayapura yang terletak di perbatasan Indonesia dan Papua Nugini per bulan mencapai Rp 3 miliar.
ADVERTISEMENT
Namun, karena pandemi COVID-19 melanda dunia, pasar yang sebagian besar pembelinya adalah warga negara Papua Nugini masih ditutup, guna mencegah penyebaran COVID-19.
Kepala Bank Indonesia perwakilan Provinsi Papua, Naek Tigor Sinaga menjelaskan jika jalur di pos lintas batas dibuka, secara otomatis akan diikuti kegiatan perekonomian, sebagaimana yang ada di undang-undang nomor 23 tahun 1999 atau 7 tahun 2011 bahwa mewajibkan penggunaan Rupiah dalam setiap transaksi yang mempunyai tujuan pembayaran, penyelesaian kewajiban lainnya yang harus dipenuhi dengan uang, dan/atau transaksi keuangan lainnya, yang dilakukan di Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Aktivitas di Pasar Skouw Kota Jayapura yang terletak di perbatasan Papua. (BumiPapua.com/Katharina)
"Termasuk pembukaan money changer itu juga otomatis, jika perekonomian pada jalur perbatasan ini dibuka," katanya, Senin (27/12).
Kata Naek, di PLBN Skouw terdapat 3 lokasi penukaran Rupiah, salah satunya dipegang oleh Bank BRI dan 2 lainnya dari pihak swasta yang telah mengantongi izin resmi dari Bank Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Transaksi di Pasar Skouw ini cukup besar. Namun selama pandemi Pasar Skouw ditutup dan belum diketahui kapan akan dibuka kembali, maka kami (BI) belum melakukan penghitungan kembali bagaimana perekonomian di perbatasan, termasuk peredaran uang yang belum dapat dihitung kembali," katanya.