Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- PT. Palapa Timur Telematika minta jaminan keamanan kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI Polri hingga masyarakat setempat untuk menjamin keamanan proyek Palapa Ring Timur di Papua.
ADVERTISEMENT
Hal ini dilakukan pasca pengrusakan proyek tol langit atau Palapa Ring Timur di Puncak beberapa waktu lalu.
Project Manager PT Palapa Timur Telematika, Herald Napitupulu mengatakan dengan pengrusakan yang dilakukan, masyarakat ikut dirugikan, karena mengakibatkan putusnya jaringan komunikasi.
Kerusakan Proyek Palapa Ring di Papua
PT Palapa Timur Telematika mencatat pada bulan Maret 2020, tower Project B2 dengan ketinggian 62 meter roboh dan terbakar.
Lalu, pada NOC Kigamani saat malam tahun baru 2021 terjadi kerusakan, diduga terjadi akibat protes warga terhadap pembubaran kerumunan oleh keamanan dengan membakar terpal di toko bangunan yang terletak di samping NOC Kigamani.
Kemudian pada 3 Januari 2021, tower B4 dan B5 Palapa Ring Timur yang terletak di Ilaga, Kabupaten Puncak dibakar oleh kelompok orang tak dikenal.
ADVERTISEMENT
“Kami telah melakukan usaha yang signifikan untuk menjaga keamanan aset dan infrastruktur, dengan memasang CCTV untuk pengawasan, pagar listrik, serta membangun pos TNI di area itu,"ujar Napitupulu, dalam rilis yang diterima BumiPapua, Minggu (24/1).
Hanya saja, lokasi titik site terletak di wilayah pegunungan tinggi yang sulit dijangkau oleh kendaraan darat, serta jarak tempuh yang jauh dan tidak berada di lingkungan pemukiman warga.
“Ini yang membuat kami hanya dapat melakukan patroli secara berkala. Kami berharap tak ada kejadian serupa pada tahun ini, dengan adanya jaminan keamanan,” ujarnya.
Kata Napitupulu, saat ini sedang terjadi proses mediasi baik dengan TNI-Polri, pemimpin masyarakat setempat, serta stakeholder lainnya.
“Proses pemulihan sedang berjalan dan kami sangat terbuka atas masukan, serta permintaan informasi dari masyarakat mengenai kejadian ini,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai aksi kerusakan yang terjadi pada proyek Palapa Ring Timur sepanjang tahun 2020 hingga 2021, maka perlu dibangun kembali setiap tower yang dibakar oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
Penyelidikan
Napitupulu menyebutkan tower yang berada di pegunungan Papua dengan ketinggian 3000 hingga 4000 mdpl, serta cuaca ekstrem, membuat distribusi materi untuk proses pemulihan tower membutuhkan upaya ekstra.
Meski demikian, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo dan PTT juga terus melakukan upaya penyelidikan motif terhadap kelompok-kelompok yang terlibat dalam aksi pengrusakan dan pembakaran pada proyek Palapa Ring Timur.
“Letak aset dan fasilitas PTT berada pada zona merah, membuat proyek Palapa Ring Timur menjadi rawan akan gangguan keamanan dan rawan aksi kerusakan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu,GM Operation PT. Palapa Timur Telematika,Widodo Yuli Prasetyo mengatakan, terjadinya aksi kerusakan pada proyek Palapa Ring Timur menyebabkan jaringan pada wilayah sekitar mengalami penurunan.
Selain itu, Pemerintah dan PTT sedang melakukan proses pemulihan terhadap tower yang rusak. Namun, dipastikan akan memakan waktu serta mengeluarkan biaya yang cukup tinggi untuk bahan dan material, biaya transportasi logistik pun diharapkan yang tercepat sehingga tidak murah, serta tambahan biaya pekerja.
Ini belum lagi kalau menghitung kerugian yang diakibatkan kehilangan pendapatan selama beberapa waktu kedepan.
“PTT mengharapkan dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak seperti tokoh masyarakat hingga pemerintah untuk keberlangsungan proyek Palapa Ring Timur, terlebih saat proses perbaikan dan pemeliharaan berlangsung,” tutur Widodo.
ADVERTISEMENT