Konten Media Partner

Pandemi Corona, Penjual Kue di Serui Merugi hingga 50 Persen

22 April 2020 15:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual kue di Pasar Aroeo Iroro Serui, Kabupaten Yapen. (BumiPapua.com/Agis Sitanggang)
zoom-in-whitePerbesar
Penjual kue di Pasar Aroeo Iroro Serui, Kabupaten Yapen. (BumiPapua.com/Agis Sitanggang)
ADVERTISEMENT
Serui, BUMIPAPUA.COM - Pedagang kaki lima yang menjual kue basah dan minuman di Pasar Aroeo Iroro, Kota Serui, Kabupaten Yapen pendapatannya menurun hingga 50 persen, akibat pendemi corona.
ADVERTISEMENT
Meskipun di Kabupaten Kepulauan Yapen belum terdapat kasus positif corona, namun pemerintah daerah telah melakukan pembatasan aktivitas warga yang berpengaruh pada pelaku usaha kecil.
Aniwati, salah satu penjual kue basah di pasar tradisional mengatakan pendapatan turun hingga 50 persen. Sebelum corona, ia bisa mengumpulkan Rp 1 juta per hari dari hasil penjualan kue.
"Untuk dapat Rp 500 ribu dari hasil jual kue saat ini sangat sulit. Apalagi bahan baku juga mengalami lonjakan harga. Jika ada kue sisa, kami terpaksa bagi gratis ke pedagang lainnya di pasar," katanya.
Ia minta kepada pemerintah, bisa memperpanjang jam berjualan saat bulan puasa. Jika sebelumnya aktivitas dibatasi hingga pukul 18.00 WIT, selama masa puasa agar ada kompensasi perpanjangan waktu tambahan berjualan hingga pukul 20.00 WIT.
ADVERTISEMENT
"Biasanya saat ramadan, kami berjualan kue mulai pukul 15.00 WIT, tapi jika dibatasi hanya pukul 18.00 WIT, maka sangat tak mungkin bisa kembali modal, bisa jadi kami malahan buntung bukan untung," ujarnya.
Aniwati mengaku berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan penjualan, termasuk jualan yang dilakukan dengan sistem daring, misalnya melalui grup whatsapp dan media sosial lainnya.
"Sementara untuk penambahan waktu, komunitas penjual kue dan makanan akan mengajukan surat ke Satgas COVID-19 di Serui," ujarnya. (Agies Sitanggang)