Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
ADVERTISEMENT
Wamena, BUMIPAPUA.COM – Aktivitas belajar-mengajar di Wamena, Senin (7/10), masih belum efektif. Kebanyakan siswa yang belum masuk sekolah diduga karena masih ketakutan imbas kerusuhan di Wamena beberapa minggu silam.
ADVERTISEMENT
Kepala Sekolah SD YPPK Santo Yakobus Honai Lama, Efaim Yeuruan, mengatakan di hari pertama hanya ada 2 dari 490 siswa dan 7 orang guru yang hadir di sekolah. Kata Efaim, saat ini kebanyakan siswa berada di Kabupaten Nduga, Yalimo, Lani Jaya, dan Wamena.
“Kebanyakan siswa yang belum hadir karena dibawa oleh orang tuanya ke kampung-kampung, pasca-kerusuhan terjadi,” tutur Efaim, Senin (7/10).
Sementara itu, Kepala Sekolah SD YPPK Santo Yusuf, Rawun, mengatakan kehadiran siswa di sekolahnya mencapai 15 persen. Dari 589 siswa di sekolah itu, hanya 42 orang yang hadir hari ini.
“Warga masih resah dan trauma dengan aksi kekerasan kemarin. Untuk proses belajar-mengajar hari ini belum dilakukan dan kami masih memulihkan trauma dengan cara bernyanyi, olahraga bersama antara siswa dan guru,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Menurut data Dinas Pendidikan Kabupaten Jayawijaya, terdapat 11 TK dan PAUD, 22 Sekolah Dasar, 16 SMP, dan 12 sekolah SMA/SMK di Kota Wamena. (Stefanus)