Pasca Rusuh Jayapura, Tingkat Hunian Kamar Hotel Turun 60%

Konten Media Partner
16 September 2019 15:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu hotel di Kota Jayapura. (BumiPapua.com/Pratiwi)
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu hotel di Kota Jayapura. (BumiPapua.com/Pratiwi)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Tingkat hunian kamar pada sejumlah hotel di Kota Jayapura menurun hingga 60%, pasca aksi pendemo anarkis di Kota Jayapura yang terjadi pada Kamis (29/8).
ADVERTISEMENT
Ketua PHRI Papua, Sahril Hasan menyebutkan banyak tamu hotel yang membatalkan pesanan kamarnya, terkhusus untuk kegiatan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas).
“Banyak acara pemerintahan yang juga dibatalkan, termasuk tamu-tamu dari luar Kota Jayapura yang akan mengikuti kegiatan itu. Biasanya jelang akhir tahun seperti ini, banyak kegiatan baik dari swasta maupun pemerintah yang dilaksanakan di hotel,” ujarnya.
Hampir 3 minggu aksi pendemo rusuh berlalu, namun menurut Sahril tingkat hunian kamar hotel di Kota Jayapura belum mengalami kenaikan.
“Kami harap kondisi keamanan di Papua cepat pulih, perekonomian kembali normal. Sebab situasi keamanan yang semakin diperketat dalam penjagaan aparat keamanan pun mempengaruhi tingkat hunian hotel,” ujarnya.
PHRI Papua juga mengklaim dengan pembatalan Popnas mempengaruhi pembangunan hotel yang terus dibangun selama ini menjadi sia-sia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu General Manager Hotel Aston Jayapura, Suhari menyebutkan saat ini rata-rata hunian kamar hanya 10-20 kamar saja, padahal setiap tahunnya jika sudah mendekati akhir tahun seperti ini, tingkat hunian kamar hotel penuh dan selalu ada kegiatan. “Saat ini banyak pembatalan, baik dari sejumlah kabupaten di Papua dan luar Papua,” ujar Suhari. (Pratiwi)