Pemda Papua Buka Suara Soal Angka Kemiskinan

Konten Media Partner
26 Februari 2021 19:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Potret pasar tradisional di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. (BumiPapua.com/Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
Potret pasar tradisional di Wamena, Kabupaten Jayawijaya. (BumiPapua.com/Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Pemda Papua buka suara terkait tingkat kemiskinan 26,8 persen tingkat nasional yang dikeluarkan BPS.
ADVERTISEMENT
Asisten II Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Muhammad Musaad menyebutkan harusnya tingkat kemiskinan Papua tak bisa disamaratakan dengan daerah lain di Indonesia. Kenapa? Karena sejarah pembangunan Papua berbeda dengan sejarah pembangunan provinsi lain di Indonesia.
Kata Musaad, tahun 1999 angka kemiskinan Papua 54 persen, lalu pada tahun 2000 angka kemiskinan Papua turun menjadi 46 persen. Kemudian di tahun 2001, Papua mulai memperbaiki hingga saat ini.
Lanjut Musaad, saat ini masih ada kesenjangan antar daerah pegunungan dan pesisir, seperti di wilayah adat Meepago, Lapago yang selama ini jauh dari pembangunan.
"Daerah ini (pegunungan) berkontribusi besar pada kemiskinan Papua yang masih tinggi. Berbeda dengan daerah pesisir pantai yang sudah lebih awal mengenal pembangunan," katanya, Jumat (26/2).
ADVERTISEMENT

Data Kemiskinan Papua

Pemda Papua mencatat data kemiskinan tersebar pada 10 kabupaten di wilayah adat Lapago dan 6 kabupaten di Meepago, secara keseluruhannya tingkat kemiskinan di 16 kabupaten itu mencapai 40 persen keatas.
"Bisa dibayangkan bagaimana Papua menyelesaikan masalah kemiskinan, jika masih ada 16 kabupaten dengan tingkat kemiskinan diatas 40 persen," jelas Musaad.
Musaad melanjutkan rata-rata pembangunan di daerah pegunungan mulai dilakukan pada 2013. Sementara awal pembangunan di Papua dimulai dari wilayah pesisir, seperti di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, Merauke.
"Kinerja pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan terus dilakukan, sudah on the track di jalan yang benar," jelasnya.