Pemda Papua-Kemensos Kirim Bantuan untuk Korban Embun Beku di Lanny Jaya

Konten Media Partner
3 Agustus 2022 12:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga di Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya yang dilanda cuaca ekstrem. (Foto istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Warga di Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya yang dilanda cuaca ekstrem. (Foto istimewa)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Pemerintah Provinsi Papua bergerak cepat mengatasi dampak cuaca ekstrem embun beku yang melanda 3 kampung yakni Kampung Kuyawage, Kampung Luarem, dan Jugu Nomba, Distrik Kuyawage Kabupaten Lanny Jaya.
ADVERTISEMENT
Data BPBD Papua menyebutkan akibat embun beku yang terjadi sejak 6-16 Juli 2022, sebanyak 548 warga terdampak dan 4 orang dinyatakan meninggal dunia.
Bantuan dari Pemprov Papua bersama Kemensos telah disalurkan ke 3 kampung tersebut, di antaranya 3000-an kg beras, 1000 lembar selimut, 1000 paket makanan siap saji, 500 paket makanan anak, 250 potong pakaian dewasa dan 250 potong pakaian anak.
“Kami terus berkoordinasi dengan Pemkab Lanny Jaya agar bantuan yang diberikan tersalurkan dengan baik,” kata Sekda Papua, M. Ridwan Rumasukun, Rabu (3/8/2022).
Kepala BPBD Provinsi Papua, Willem Manderi menuturkan kejadian embun beku di Distrik Kuyawage baru diterimanya akhir Juli. Hal ini karena keterbatasan sarana komunikasi di kampung tersebut.
“Kami akan mengirimkan tim ke lokasi kejadian, guna mendapatkan data akurat. Data ini nantinya akan digunakan untuk menyalurkan bantuan kepada warga terdampak. Kami berharap tim bisa mendapatkan data lebih akurat,” katanya.
ADVERTISEMENT
Kapolres Lanny Jaya AKBP Umar Nasatekay membenarkan informasi tersebut. Walau begitu dampak cuaca ekstrem telah teratasi. Salah satunya dengan adanya bantuan dari Kemensos yang tiba di lokasi.“Hari Senin, 1 Agustus lalu, bantuan sudah berhasil didistribusikan ke lokasi,” katanya.
Ia menjelaskan dari 3 orang yang disebutkan meninggal dunia, sebanyak 2 orang diantaranya sudah mengalami sakit sebelum terjadinya embun beku, namun kondisinya semakin parah setelah adanya cuaca ekstrem.
“Sedangkan satu orang lainnya adalah anak-anak yang terserang diare hingga meninggal dunia dan dikabarkan satu orang lainnya adalah anak-anak yang masih dicari kebenarannya,” katanya.