Pemkab Nduga Membutuhkan 1.000 Guru dan Tenaga Medis

Konten Media Partner
31 Oktober 2018 9:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemkab Nduga Membutuhkan 1.000 Guru dan Tenaga Medis
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Foto: Siswa SD di Papua. (BumiPapua.com/Katharina)
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Pemerintah Kabupaten Nduga mengakui kesulitan untuk mendapatkan tenaga guru dan tenaga medis. Kebutuhan mencapai 1.000-an guru dan tenaga medis yang akan ditempatkan pada 32 distrik di Kabupaten Nduga.
ADVERTISEMENT
Sebaran sekolah di Kabupaten Nduga terdapat 39 unit sekolah yang sudah dibuka pada 32 distrik, dengan rincian 32 Sekolah Dasar (SD), 3 Sekolah Menengah Atas atau SMA/SMK, dan 4 Sekolah Taman Kanak-kanak.
“Saat ini, hanya ada 300-an guru yang berstatus tenaga kontrak sejak 2015, dengan honor per bulan Rp 5,3 juta,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge, ditemui di Kota Jayapura, Rabu (31/10).
Sedangkan tenaga medis, jumlahnya lebih rendah lagi, termasuk dengan ketersediaan Puskesmas baru dibuka 8 unit, untuk melayani warga di 32 distrik.
“Kami sudah minta penambahan tenaga guru dan medis ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara (Kemenpan) RI dan saat ini masih dalam tahap peninjauan. Kami memang kesulitan dalam perekrutan ini, salah satunya dikarenakan geografis dan keamanan di daerah,” ujar Namia.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, terjadi penyanderaan dan aksi kekerasan seksual terhadap guru di Distrik Mapenduma, salah satu distrik di pedalaman Kabupaten Nduga. Diduga penyanderaan dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogeya sejak 3-17 Oktober 2018.
Akibat kasus ini, 15 orang guru dan tenaga medis yang menjadi korban tak mau lagi bertugas di Mapenduma. Pemkab Nduga akhirnya melakukan mutasi kepada 15 orang itu dari kepegawaiannya di Kabupaten Nduga. Pemkab setempat juga bertanggung jawab memulangkan guru dan tenaga medis ke kampung halamannya yang terdapat di Jayapura, Paniai, Toraja, dan Ambon. (Katharina)