Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Peneliti Papua Temukan Menhir dan Papan Batu Megalitik di Jayapura
1 November 2019 9:23 WIB
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Penelitian Balai Arkeologi Papua di Bukit Yomokho, Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua kembali menemukan peninggalan megalitik berupa papan batu di Puncak Bukit Yamokho. Juga disebelah tenggara lereng Bukit Yomokho juga ditemukan menhir.
ADVERTISEMENT
Peniliti dari Balai Arkelologi Papua, Hari Suroto, Papan batu ini berorientasi Utara-Selatan, memiliki panjang 110 centimeter, lebar 58 centimeter, dan tebal 10 centimeter.
Hari juga mengatakan, papan batu yang ditemukan ini berjenis batuan beku peridotit. Jenis batuan ini tak terdapat di Bukit Yomokho, tapi banyak didapatkan di Pegunungan Cycloops, yang terletak 11, 6 kilometer di sebelah utara Kampung Dondai, lokasi penemuan papan batu ini.
"Jadi dapat dipastikan batu ini dibawa sejauh 11, 6 kilometer dari Pegunungan Cycloops, diangkut menggunakan perahu menyusuri sungai dan danau, selanjutnya digotong beramai-ramai menuju puncak bukit,” jelas Hari, Jumat (1/11).
Selain itu, kata Hari, pada lereng Bukit Yomokho sebelah tenggara juga ditemukan sebuah menhir. Menhir ini merupakan sebuah monolit yang tak dikerjakan dengan dimensi panjang 100 centimeter, lebar 80 centimeter dan tebal 20 centimeter. Menhir ini didirikan tegak di permukaan tanah. Menhir ini berjenis batuan beku peridotit.
ADVERTISEMENT
“Tak jauh dari menhir, juga terdapat susunan jalan batu, memanjang dari kaki bukit hingga lereng bukit. Jalan batu ini pada masa prasejarah berfungsi sebagai jalan memudahkan mendaki bukit. Lebar jalan batu ini 3,1 meter. Menhir dan papan batu pada masa prasejarah berfungsi sebagai media pemujaan pada roh nenek moyang," jelas Hari.
Menurut Hari, Bukit Yomokho memanjang berbentuk huruf "U", eksplorasi Balai Arkeologi Papua di seluruh bagian bukit menemukan artefak, ekofak lebih banyak di bukit sebelah timur. Sedangkan bukit sebelah selatan dan barat temuan lebih sedikit.
“Hal ini menunjukkan, hunian manusia prasejarah waktu itu lebih banyak di sebelah timur bukit. Berdasarkan temuan hasil survei permukaan tanah maupun ekskavasi, diketahui kronologi hunian Situs Yomokho, yaitu neolitik hingga megalitik,” jelas Hari.
ADVERTISEMENT
Salah satu tokoh adat Kampung Dondai, Daud Wally mengakui orang tua atau nenek moyang mereka di Kampung Dondai pada masa lampu menggunakan papan batu itu untuk menumbuk kulit kayu yang akan dijadikan pakaian. (Fitus Arung)