Peneliti Temukan Situs Yope, Perkampungan Prasejarah di Danau Sentani

Konten Media Partner
16 Oktober 2019 14:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi Situs Yope, yang merupakan Teluk Yope, bekas hunian jaman prasejarah di Danau Sentani, Papua. (Foto dok Peneliti Balai Arkeolog Papua)
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi Situs Yope, yang merupakan Teluk Yope, bekas hunian jaman prasejarah di Danau Sentani, Papua. (Foto dok Peneliti Balai Arkeolog Papua)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Memasuki hari ke-15 penelitian yang dilakukan Balai Arkeologi Papua di Kampung Dondai, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua, ditemukan Situs Yope. Oleh masyarakat setempat, Yope berarti kampung di teluk. Yope merupakan sebuah teluk, bagian dari Danau Sentani.
ADVERTISEMENT
Peneliti dari Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menjelaskan, Situs Yope dipercaya oleh masyarakat Kampung Dondai pernah dijadikan perkampungan oleh nenek moyang mereka, hal ini dibuktikan adanya temuan gerabah prasejarah motif buaya dan bandul jala terbuat dari tanah liat yang dibakar.
“Dalam mendapatkan artefak-artefak ini, tim peneliti Balai Arkeologi Papua melibatkan nelayan tradisional Dondai, artefak berada di dalam air,” jelas Hari kepada wartawan di Jayapura, Rabu (16/10).
Menurut Hari, Balai Arkeologi Papua memiliki keterbatasan peralatan menyelam untuk itu, pihaknya melibatkan nelayan tradisional Kampung Dondai yang terbiasa menyelam (molo) untuk mendapatkan artefak-artefak tersebut.
"Artefak-artefak yang ditemukan berupa pecahan gerabah maupun utuh. Berdasarkan hasil penelitian dan dikaitkan dengan konteks lingkungan sekitar, maka Yope pada masa lalu merupakan hunian prasejarah, dengan rumah-rumah panggung di atas permukaan air,” jelas Hari.
Pecahan gerabah prasejarah motif buaya dan bandul jala terbuat dari tanah liat yang dibakar. Artefak ini ditemukan di dalam air Danau Sentani di Situs Yope. (Foto dok Balai Peneliti Arkeologi Papua)
Menurut Hari, Yope dipilih oleh manusia prasejarah untuk dihuni dengan pertimbangan berada di Danau Sentani yang menjadi sumber air tawar, sumber bahan makanan berupa berbagai jenis ikan dan moluska, juga terdapat hutan sagu yang pohonnya menghasilkan tepung sagu, ulat sagu, daun dan pelepahnya dapat dijadikan bahan konstruksi rumah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, kata Hari, temuan bandul jala membuktikan bahwa manusia penghuni Yope pada masa lampau beraktivitas menjala ikan. “Berdasarkan studi etnoarkeologi pada budaya Sentani, sebelum dikenal jala modern, mereka membuat jala dari pintalan serat kulit pohon melinjo,” jelasnya.
Hari juga juga mengatakan, lingkungan sekitar Yope juga dikenal sebagai daerah habitat Buaya Nugini (Crocodylus Novaeguineae). “Sehingga gerabah motif buaya yang ditemukan dapat diasumsikan bahwa gerabah itu dibuat di Yope, hal ini merupakan data-data baru,” katanya.
Seperti diketahui, kata Hari, selama ini hanya Kampung Abar di Danau Sentani bagian tengah dikenal sebagai penghasil gerabah. “Sehingga dulu di Yope, Sentani bagian barat penghasil gerabah, namun budaya ini telah punah,” jelasnya. (Fitus Arung)