Pengguna QRIS di Papua Naik 5 Kali Lipat

Konten Media Partner
5 Januari 2023 12:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Juli Budi Winantya saat pertemuan dengan media di Jayapura. Foto Katharina/BumiPapua.com
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Juli Budi Winantya saat pertemuan dengan media di Jayapura. Foto Katharina/BumiPapua.com
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Pengguna QRIS di Papua meningkat 5 kali lipat. Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua mencatat peningkatan jumlah pengguna QRIS mencapai 76.405 pengguna pada Oktober 2022, dibandingkan dengan Desember 2021.
ADVERTISEMENT
QRIS semakin menjadi opsi utama pembayaran ritel masyarakat di Provinsi Papua mencatatkan pertumbuhan baik sepanjang 2022. Per bulan Oktober 2022, nominal transaksi QRIS mencapai Rp 21,52 miliar atau tumbuh nyaris 20 kali lipat, jika dibandingkan dengan Desember 2021.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Juli Budi Winantya menjelaskan jumlah merchant QRIS juga tumbuh hingga 25 persen menjadi 128.344 merchant yang beroperasi di Provinsi Papua.
“Dari sisi pengguna di Papua meningkat. BI optimis pengguna potensial non tunai dapat dikembangkan tahun ini,” jelasnya, saat pertemuan dengan media di Jayapura, Rabu malam (4/1/2023).

Penggunaan Uang Tunai Menurun

Scan QR Code Foto: Shutterstock
BI juga mencatat outflow uang tunai di Provinsi Papua pada Triwulan IV 2022 tercatat sebesar Rp 6,76 triliun atau mengalami kontraksi hingga -12,59 persen (yoy). Sementara inflow uang tunai pada periode tersebut tercatat sebesar Rp937 miliar atau terkontraksi hingga -28,17 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Untuk keseluruhan pada 2022, outflow uang tunai tercatat sebesar Rp 11,62 triliun atau terkontraksi sebesar -17,78 persen (yoy) dan inflow uang tunai juga tercatat terkontraksi hingga -8,49 persen (yoy), menjadi sebesar Rp9,55 triliun.
“Dengan melihat hal tersebut, menurunnya penggunaan uang tunai di Papua, salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya ekspektasi masyarakat terhadap digitalisasi pembayaran. Hal tersebut tercermin dari meningkatnya penggunaan ATM/Debit sepanjang tahun 2022 hingga Triwulan III 2022 yang tercatat sebesar Rp 76,50 triliun atau tumbuh sebesar 101 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya,” katanya.
Termasuk penggunaan kartu kredit sepanjang tahun hingga Triwulan III 2022 juga tercatat sebesar Rp 294,54 miliar atau tumbuh sebesar 58,62 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
“Tren pembelian melalui e-commerce pun juga tumbuh cukup tinggi, dengan nilai sebesar Rp 583,20 miliar hingga Triwulan III 2022, atau tumbuh sebesar 41 persen,” katanya.