Penjabat Bupati Dogiyai Minta Maaf Usai Aksi Pembakaran Kios di Mapia

Konten Media Partner
23 Januari 2023 7:39 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pembkaran sejumlah kios di Mapia, Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua Tengah. Foto Polda Papua
zoom-in-whitePerbesar
Pembkaran sejumlah kios di Mapia, Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua Tengah. Foto Polda Papua
ADVERTISEMENT
Dogiyai, BUMIPAPUA.COM- Penjabat Bupati Dogiyai, Petrus Agapa meminta maaf kepada warga yang kiosnya dibakar sekelompok pemuda di Kampung Bomomani Distrik Mapia Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah pada 22 Januari 2023.
ADVERTISEMENT
“Atas nama pribadi maupun pemerintah, kami meminta maaf dengan aksi pembakaran ini. Kami siap membantu warga, termasuk menyediakan kebutuhan logistik bagi warga yang mengungsi, agar tak kesulitan makan dan minum. Pemda akan membantu kebutuhan pasca pembakaran sejumlah kios,” jelasnya, saat bertemu warga yang masih mengungsi di Koramil Mapia, Minggu (22/1/2023).
Saat ini, Polres Dogiyai masih mendata warga yang kiosnya dibakar. Pendataan dilakukan termasuk untuk menghitung kerugian dari aksi tersebut.
Seorang pemilik kios kelontong, Ahmad mengaku selama ini personel TNI Polri di Mapia jumlahnya minim. Sehingga jika sewaktu-waktu terjadi chaos, aparat TNI Polri jumlahnya selalu tak sebanding dengan massa.
“Warga juga resah dengan banyaknya warga yang mabuk, dipengaruhi minuman keras. Jika mabuk, warga selalu membuat onar, meminta uang maupun sembako secara paksa di kios. Jika tak diberikan, selalu ada kericuhan, misalnya kios yang diacak-acak atau ancaman pembakaran kios,” katanya.
ADVERTISEMENT
Dengan kejadian ini, warga berharap pemerintah setempat membangun kembali tempat usahanya yang ludes dibakar oleh sekelompok orang. “Kami juga meminta pemerintah untuk memperhatikan jaminan keamanan di Mapia,” katanya.
Sejumlah kios dibakar sekelompok pemuda pada 22 Januari 2023. Pembakaran dilakukan sesaat setelah ditemukannya seorang pemuda bernama Yulianus Tebai (30) tewas tertembak dengan luka pada bagian dada tembus belakang. Sekelompok pemuda yang tak terima kematian Yulianus secara spontan membakar kios warga di sekitarnya.