Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Konten Media Partner
Perahu Tradisional Tanah Merah Depapre Jayapura, Riwayatmu Kini
27 Mei 2021 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Teluk Tanah Merah, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua memiliki pantai berpasir hitam. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan aktivitas harian, masyarakat setempat menggunakan perahu sebagai alat transportasi.
Perahu tradisional di Teluk Tanah Merah memiliki beragam bentuk dan ukuran. Perahu ini menggunakan cadik sebagai penyeimbang.
Arkeolog pada Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menyebutkan pada perahu tradisional masyarakat Tanah Merah, cadik penyeimbang harus tetap berada pada posisi arah tiupan angin, untuk menjaga keseimbangan.
"Ketika angin berubah arah dan mengubah jalan perahu, maka haluan pun menjadi buritan. Metode berlayar seperti ini dipraktekan oleh pelaut di seluruh Pasifik Selatan," jelas Hari, Kamis (27/5).
Sejak zaman nenek moyang, masyarakat Teluk Tanah Merah telah mengembangkan fitur desain khusus perahu tradisional yang dimilikinya, dengan disesuaikan dengan kondisi perairan setempat, cuaca dan kegunaan.
ADVERTISEMENT
"Perahu berbahan kayu pohon hanya mampu bertahan tidak lebih dari dua tahun," jelasnya.
Jenis Perahu Tradisional
Terdapat dua jenis perahu tradisional di Teluk Tanah Merah. Perahu untuk perempuan sangat sederhana, berukuran lebih kecil serta tanpa cadik.
Sedangkan perahu laki-laki dilengkapi dengan cadik di sisi kanan. Pada lambung, haluan dan buritan dihiasi dengan paduan lukisan dan ukiran. Lukisan berwarna putih, hitam, merah berbahan pewarna alami. Perahu yang berukuran lebih besar memiliki tambahan hiasan kepala perahu pada bagian haluan, diberi motif burung dan ikan.
Lanjut Hari, semua perahu laki-laki memiliki sebuah cadik di sisi kanan dan sebuah tiang dengan layar berbentuk segi empat dari daun pandan. Lalu, papan-papan ditambahkan pada kedua sisi perahu untuk menambah tinggi perahu dari atas permukaan air.
"Perahu-perahu ini dapat mencapai kecepatan tinggi jika melaju di depan angin. Tetapi jika melawan angin tetap dapat bergerak maju sedikit," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini perahu tradisional Teluk Tanah Merah tergerus oleh perahu modern berbahan fiber dengan motor mesin yang dinilai lebih praktis dan mampu bertahan lama.