Konten Media Partner

Perahu Tradisional Tanah Merah Depapre Jayapura, Riwayatmu Kini

27 Mei 2021 16:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perahu tradisional Tanah Merah Depapre. (Dok Hari Suroto)
zoom-in-whitePerbesar
Perahu tradisional Tanah Merah Depapre. (Dok Hari Suroto)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Teluk Tanah Merah, Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua memiliki pantai berpasir hitam. Sebagian besar masyarakatnya berprofesi sebagai nelayan.
ADVERTISEMENT
Dalam menjalankan aktivitas harian, masyarakat setempat menggunakan perahu sebagai alat transportasi.
Perahu tradisional di Teluk Tanah Merah memiliki beragam bentuk dan ukuran. Perahu ini menggunakan cadik sebagai penyeimbang.
Cadik penyeimbang pada Perahu tradisional Tanah Merah Depapre. (Dok Hari Suroto)
Arkeolog pada Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto menyebutkan pada perahu tradisional masyarakat Tanah Merah, cadik penyeimbang harus tetap berada pada posisi arah tiupan angin, untuk menjaga keseimbangan.
"Ketika angin berubah arah dan mengubah jalan perahu, maka haluan pun menjadi buritan. Metode berlayar seperti ini dipraktekan oleh pelaut di seluruh Pasifik Selatan," jelas Hari, Kamis (27/5).
Ukiran pada perahu tradisional Tanah Merah Depapre. (Dok foto Hari Suroto)
Sejak zaman nenek moyang, masyarakat Teluk Tanah Merah telah mengembangkan fitur desain khusus perahu tradisional yang dimilikinya, dengan disesuaikan dengan kondisi perairan setempat, cuaca dan kegunaan.
ADVERTISEMENT
"Perahu berbahan kayu pohon hanya mampu bertahan tidak lebih dari dua tahun," jelasnya.

Jenis Perahu Tradisional

Perahu tradisional Tanah Merah Depapre. (Dok foto Hari Suroto)
Terdapat dua jenis perahu tradisional di Teluk Tanah Merah. Perahu untuk perempuan sangat sederhana, berukuran lebih kecil serta tanpa cadik.
Sedangkan perahu laki-laki dilengkapi dengan cadik di sisi kanan. Pada lambung, haluan dan buritan dihiasi dengan paduan lukisan dan ukiran. Lukisan berwarna putih, hitam, merah berbahan pewarna alami. Perahu yang berukuran lebih besar memiliki tambahan hiasan kepala perahu pada bagian haluan, diberi motif burung dan ikan.
Lanjut Hari, semua perahu laki-laki memiliki sebuah cadik di sisi kanan dan sebuah tiang dengan layar berbentuk segi empat dari daun pandan. Lalu, papan-papan ditambahkan pada kedua sisi perahu untuk menambah tinggi perahu dari atas permukaan air.
Perahu dari bahan fiber yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat di pesisir Papua. (Dok foto Hari Suroto)
"Perahu-perahu ini dapat mencapai kecepatan tinggi jika melaju di depan angin. Tetapi jika melawan angin tetap dapat bergerak maju sedikit," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Saat ini perahu tradisional Teluk Tanah Merah tergerus oleh perahu modern berbahan fiber dengan motor mesin yang dinilai lebih praktis dan mampu bertahan lama.