Konten Media Partner

Perang Suku 2 Tahun di Puncak Papua Diakhiri dengan Ritual Adat Bakar Batu

1 November 2020 15:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kedua kubu Elvis Tabuni dan Simon Alom sepakat sudahi perang suku yang dipicu Pilkda Puncak tahun 2010. (Dok Humas Pemda Puncak)
zoom-in-whitePerbesar
Kedua kubu Elvis Tabuni dan Simon Alom sepakat sudahi perang suku yang dipicu Pilkda Puncak tahun 2010. (Dok Humas Pemda Puncak)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Ritual adat bakar batu mengakhiri perang suku oleh kubu Elvis Tabuni dan Simon Alom. Perang suku sebelumnya terjadi pada 2010-2011 di Kabupaten Puncak saat pilkada Puncak 2010.
ADVERTISEMENT
Sebanyak 29 ekor babi dan puluhan ekor ayam dipersembahkan dalam ritual bakar batu dilaksanakan pada 2 lokasi yakni di kediaman kepala perang, Elvis Tabuni di Kampung Gome, Distrik Gome, Kabupaten Puncak.
Lokasi yang kedua dilakukan di Kampung Upaga, Kabupaten Puncak Papua, kediaman Militer Murib dengan melibatkan masyarakat setempat.
Ritual bakar batu menjadi prosesi perdamaian bagi masyarakat setempat sebagai ungkapan damai dan tak mengulangi peperangang antara kedua belah pihak, dengan cara makan bersama makanan yang diolah dengan cara dibakar pada batu yang sebelumnya telah dibakar dengan api. Pada istilah kekinian, bakar batu hampir sama dengan cara masak dengan oven.
Dalam pesannya, Elvis meminta semua pihak berdamai dan menghentikan perang yang terjadi pada 2010, termasuk kepada masyarakat Puncak yang berada di Sinak, Wamena, Nabire dan Timika serta masyarakat sekitar Ilaga.
ADVERTISEMENT
"Perang ini terjadi karena perebutan Partai Gerindra, saat pilkada Puncak 2010 dan nama perang ini dikenal dengan Karibo Gerindra. Kami juga berterima kasih dengan TNI Polri yang sudah menjaga kemanan selama perang terjadi 2010 - 2011 lalu," jelasnya, Sabtu (31/10).
Elvis juga berterima kasih kepada pemerintah Kabupaten Puncak yang sudah memberikan uang untuk bayar kepala sampai dengan acara Bakar Honai, sebagai prosesi perdamaian kedua belah pihak.
"Secara resmi perang Karibo Gerindra saya tutup dan saya cabut pernyataan sikap saya yang sudah ditanda tangani bersama dengan Kapolres Puncak. Jika kedepan setelah hari terjadi adanya perang, merupakan tanggung jawab masing - masing oknum," jelasnya.

Pernyataan Sikap Perdamaian

Kepala perang, Elvis Tabuni yang menyatakan perdamaian dan menyudahi perang suku 10 tahun silam yang dipicu perebutan kursi Gerindra pada Pilkda Pucak. (Dok Humas Pemkab Puncak)
Dalam ritual bakar batu juga dibacakan pernyataan sikap kubu Elvis Tabuni oleh Thomas Tabuni selaku Panglima Perang, adapun pernyataan sikap berisi:
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kapolres Puncak, AKBP Dicky H. Saragih berterima kasih kepada seluruh tokoh perang dari Elvis Tabuni dan masyarakat yang telah mendukung proses perdamaian perang suku
"Pernyataan sikap yang telah dikeluarkan, akan kami teruskan kepada pimpinan TNI Polri untuk diketahui dan menjadi pedoman kami kedepannya dalam rangka menjaga pilkada Puncak tahun 2023," jelasnya.