Konten Media Partner

Pesan Tokoh Adat Marind Merauke Agar Warga Tak Tularkan Corona

14 April 2020 18:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suku Marind, suku asli Kabupaten Merauke. (Dok: kabarpapua.co)
zoom-in-whitePerbesar
Suku Marind, suku asli Kabupaten Merauke. (Dok: kabarpapua.co)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Merauke, BUMIPAPUA.COM - Tokoh adat Suku Marind Anim Ha, Ignasius Ndiken minta warga di Kota Merauke tidak melakukan perjalanan ke sejumlah kampung, untuk menghindari penyebaran corona.
ADVERTISEMENT
Apalagi, penyebaran corona di Merauke sudah mengkhawatirkan dan pemerintah tetap menganjurkan masyarakat untuk tinggal di dalam rumah.
Ignasius mengisahkan, masyarakat Merauke khususnya Suku Marind mempunyai histori memilukan, berdasarkan catatan sejarah lembaga adat dan lembaga keagamaan katholik, pada tahun 1918 masyarakat Suku Marind pernah dihadapkan dengan penyebaran virus kolera dan mengakibatkan sebagian besar penduduk asli Merauke meninggal dunia.
“Maka dari itu, kami berharap musibah ini tak terulang kambali, saat dihadapkan pada corona COVID-19 ," katanya, Selasa (14/4).
Ia bahkan meminta perwakilan lembaga adat di tingkat kampung untuk terus mengingatkan masyarakat, khususnya masyarakat Suku Marind untuk waspada terhadap penyebaran virus corona.
"Saya khawatir, virus ini menyebar hingga ke kampung yang dihuni warga lokal. Semua pihak harus kerjasama dalam penanganan penyebaran virus corona,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Juru bicara Penanganan COVID-19, Merauke Nevile Mustika mengatakan jumlah pasien dalam pengawasan yang tengah dirawat di RSUD Merauke berjumlah 6 orang, diantaranya 4 orang positif COVID-19, dan 2 orang masih menunggu hasil pemeriksaan laboraturim kesehatan.
“Ada penambahan pasien 1 orang yang positif COVID-19 dengan jenis kelamin laki-laki berumur 32 tahun. Pesien ini pernah kontak dengan pasangan suami istri yang positif COVID-19," katanya.
Selain itu, ada juga penambahan PDP, seorang wanita umur 20 tahun yang punya riwayat perjalanan ke Timika dan memiliki gejala mirip COVID-19.