Pilemon Basik-Basik, Anak Suku Marind di Merauke Butuh Sepatu Ukuran Besar
ADVERTISEMENT
Merauke, BUMIPAPUA.COM- Namanya Pilemon Mahaymor Basik-Basik. Pada 29 April lalu, Pilemon genap berusia 17 tahun.
ADVERTISEMENT
Pilemon lahir dari seorang ibu bernama Frederikus Basik-Basik, ayahnya telah meninggal sejak ia masih kecil.
Pilemon dibesarkan oleh kakeknya, Karolus Made Basik-basik yang menempati sebuah rumah sederhana berlantai tanah di Salor Kampung, Distrik Kurik, Kabupaten Merauke. Untuk menuju ke kampung itu, bisa ditempuh lewat jalan darat dengan jarak tempuh 2 jam dari Kota Merauke.
Pilemon baru saja lulus dari bangku SMP Negeri 7 Salor, Distrik Kurik. Ia berencana melanjutkan pendidikannya di SMA Negeri 1 Kurik.
Pilemon tumbuh dewasa seperti layaknya anak lain. Hanya saja yang membedakan Pilemon dengan anak seusianya adalah ia memiliki tinggi badan 1,95 meter diatas rata-rata, dengan berat badan 70 kilogram.
Pilemon sempat viral di media sosial beberapa hari ini, atas ungghan Lucky Liptiay pada laman facebooknya. Lucky merupakan seorang guru SMA Negeri 1 Kurik. Pada unggahannya tersebut, ia memperlihatkan foto tinggi badan dan ukuran kaki Pilemon yang tidak biasanya.
ADVERTISEMENT
Melalui Pak Guru Lucky Liptiay, BumiPapua menelusuri keberadaan Pilemon dan melihat dari dekat kesehariannya.
Saat ditemui BumiPapua, Pilemon sedang berada di Kampung Salor. Ia mengaku kesulitan mendapatkan ukuran sepatu 50 sentimeter di Merauke. Kalaupun ada, sangat jarang sekali ditemukan.
"Bukan hanya saya yang memiliki tubuh tinggi, namun ada 2 kakak saya yakni Paulus Timotius dan Aquila Pristila yang memiliki ukuran tinggi tubuh yang hampir sama sama," kata Pilemon, ditemui pada Jumat (12/6).
Cita-cita
Kakek Pilemon, Karolus Made Basik-Basik menuturkan soal tinggi badan, hampir sebagian besar keluarganya memiliki tinggi badan diatas rata-rata.
"Keturunan kami, semua memiliki postur badan yang tinggi-tinggi," katanya.
Pilemon sempat berkisah, ia memiliki cita-cita tinggi, ingin menjadi anggota TNI AD atau pemain basket.
ADVERTISEMENT
"Sejak kelas 1 SMP, Sa (saya) main basket, namun ya main biasa saja," kata Pilemon yang mengagumi permainan Michael Jordan sang lagenda NBA.
Berkat postingan Pak Guru Lucky yang juga pelatih basket di Merauke, sejumlah donatur dari ulau Jawa tertarik dan berminat memberikan sepatu untuk Pilemon Basik-Basik.
Lucky Liptiay mengaku, salah satu yang tertarik untuk memberikan sepatu kepada Pilemon yakni datang dari Developmental Basketball League (DBL) Indonesia, organisasi basket yang sering menggelar kompetisi basket pelajar terbesar di Indoensia.
"DBL memesan sepatu ukuran 50 itu dari luar negeri. Selain DBL ada juga beberapa brand sepatu yang tertarik memberikan bantuam, termasuk sejumlah teman-teman pemain basket," jelasnya.
Untuk mendapatkan ukuran sepatu yang cocok, Lucky Liptiay lalu mengkur panjang dan lebar kaki Pilemon, dengan panjang kaki Pilemon mencapai 30 sentimeter dan lebar 11 sentimeter.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan itu, Lucky memberikan kaos basket dan celana kepada Pilemon. Pakaian basket itu merupakan pakaian kebangaan Lucky saat menjadi pelatih basket pelajar dalam ajang basket nasional.
"Pilemon memiliki potensi untuk menjadi pebasket nasional, selain memiliki tinggi badan proporsional untuk pemain basket, Pilemon juga hobi bermain basket. Say akan oles (latih) dia lebih baik lagi, untuk menjadi kebanggan Papua," katanya.
Pilemon pun tak menyangka akan mendapatkan bantuan sepatu dari berbagi sumber, berkat unggahan facebook milik Lucky.
"Say aterharu dan tidak pernah bermimpin mendapatkan sepatu dengan ukuran kaki ini. Saya berjanji, ketika SMA nanti, saya akan giat berlatih basket dan mengejar cita-cita ini," kata Pilemon menitikan air mata.
ADVERTISEMENT