Pilot Dimonim: Cuaca Pegunungan Papua Dapat Berubah Sepersekian Detik

Konten Media Partner
13 Agustus 2018 20:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pilot Dimonim: Cuaca Pegunungan Papua Dapat Berubah Sepersekian Detik
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Sahabat dan keraban Pilot dan Co Pilot Dimonim Air saat menunggu otopsi kedua jenasah di RS Bhayangkara. (BumiPapua.com/Liza)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Sosok Pilot Dimonim Air PK-HVQ, Lessie, dan Co pilot, Wayan Sugiarta dikenal sebagai sosok yang baik di mata rekan kerjanya.
Stanis Laos Kasta Gunawan Yustandino, salah satu pilot yang biasa membawa pesawat jenis Twinotter Dimonim Air menyebutkan kedua sahabatnya itu, Lessie dan Wayan Sugiarta biasa menerbangi pedalaman Papua.
Kata Stanis, terbang di wilayah pegunungan tengah Papua harus dilakukan dengan sangat hati-hati, sebab cuaca di wilayah pegunungan tengah Papua tak bisa diprediksi.
“Cuaca dapat berubah sepersekian detik dan wilayah Pegunungan Bintang termasuk daerah yang ekstrem akan perubahan cuaca,” kata Stanis, ditemui wartawan di RS Bhayangkara Polda Papua, Senin (13/8).
Stanis menyebutkan ada bulan-bulan tertentu yang keadaan cuacanya tak bisa diprediksi. Misalnya saja terbang tempuh dengan pesawat dari Tanah Merah ke Oksibil, hanya sekitar 30 menit. Tapi perubahan cuaca dalam waktu perjalanan bisa saja berubah.
ADVERTISEMENT
Ia pun menyebutkan bisa selamat dari kecelakaan pesawat di daerah pegunungan tengah Papua adalah suatu mukjizat. "Anak itu (Jumaidi) buktinya. Ia sangat beruntung, dia diberi kesempatan oleh Tuhan. Ini suatu mukjizat," ujarnya.
Pesawat Dimonim Air dengan nomor lambung PK-HVQ pada Sabtu (11/8) hilang kontak saat perjalanan dari Tanah Merah, Kabupaten Boven Digul ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang. Keesokan harinya, pesawat ditemukan hancur di Gunung Menuk. Satu orang penumpang atas Jumaidi (12 tahun), selamat dari kecelakaan tersebut dan 8 orang lainnya, termasuk pilot dan co pilot tewas ditempat.
(Liza)