Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Polda Papua Bantah Video Bentrok Warga dan Polisi
26 Juli 2018 15:50 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB

ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal. (Dok: KabarPapua.co)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Kepolisian Daerah Papua membantah adanya isu yang menyebutkan bentrok warga dengan polisi di Papua. Pasca beredarnya video berdurasi 2.08 menit yang berisi bentrok warga Papua dan kepolisian setempat yang banyak diputar di media sosial. Masyarakat setempat biasanya menyebut kejadian yang terekam dalam video itu sebagai tragedi berdarah atau tragedi Universitas Cenderawasih (Uncen) 16 Maret 2006.
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal membantah video yang beredar pada Rabu (25/7). Menurut Kamal, peristiwa yang terjadi di dalam video itu adalah benar adanya, tapi terjadi pada 16 Maret 2006 beberapa tahun lalu .
Akibat kejadian di tahun 2006 itu, ada 4 personel Brimob Polda Papua dan 1 anggota TNI AU meninggal dunia, saat melaksanakan pengamanan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa di depan Uncen di Distrik Abepura, Kota Jayapura.

Aktivitas warga Kota Jayapura. (Dok: Kabarpapua.co)
ADVERTISEMENT
“Situasi Papua hingga saat ini kondusif dan aman. Pada hari Rabu (25/7) ada pelaksanaan pilkada susulan di Kabupaten Paniai yang berjalan aman dan lancar. Tidak ada gangguan kamtibmas yang terjadi di wilayah hukum Polda Papua,” kata Kamal, Kamis (26/7).
Pada hari pelaksanaan pemungutan suara di Paniai, Kapolda Papua bersama Forkopimda Provinsi Papua memantau langsung jalannya pelaksaan pesta demokrasi ini di beberapa lokasi dengan menggunakan helikopter Poludara.
“Masyarakat jangan mudah terprovokasi, khususnya masyarakat yang berada di Jayapura. Kebersamaan yang telah dibangun, kiranya dapat memperkokoh persatuan dan kesatuan dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban di Papua,” ujarnya.
(Katharina)