Polda Papua Ungkap Kejahatan KKB Pimpinan Sabinus Waker

Konten Media Partner
26 Oktober 2020 18:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penembakan. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Polda Papua ungkap kejahatan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pimpinan Sabinus Waker yang saat ini menguasai sejumlah distrik di Kabupaten Intan Jaya.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol AM Kamal menyebutkan Sabinus Waker merupakan adik dari Ayub Waker yang meninggal pada tahun 2019.
"Sabinus Waker tidak punya pekerjaan tetap. Kehidupan sehari-hari hanya mendatangi masyarakat dan melakukan pemerasan untuk dia dan kelompoknya. Masyarakat di luar Freeport sering diperas," kata Kamal, Senin (26/10).

Catatan Kriminal

Kamal menyebutkan pada lintasan jalur area PT Freeport Indonesia (PTFI) KKB Sabinus Waker sering melakukan penembakan dan merampok.
"Sabinus Waker menyebut dirinya dengan Kemabu. Kelompok ini memiliki 17 senjata api dari sejumlah hasil rampasan TNI Polri," kata Kamal.
Polda Papua merilis catatan kriminal KKB pimpinan Sabinus Waker yakni pernah terlibat dalam beberapa aksi yang tidak berperikemanusiaan. KKB Sabinus Waker memiliki peran penting pada rangkaian kejahatan kriminal yang terjadi di berbagai wilayah di Papua antara lain :
ADVERTISEMENT
Insiden penyerangan anggota Brimob di tahun 2015. Satu Brimob yang diperbantukan dari Sulawesi Selatan meninggal dunia
"Sabinus Waker merebut dua senjata laras panjang milik Brimob. Senjata jenis senapan serbu Steyr AUG diduga digunakan saat menyerang anggota Brimob, Sabtu (21/10/2017). Dugaan ini didasarkan dari kemampuan Steyer yang bisa menembak dari jarak jauh, lantaran dilengkapi dengan teleskop," kata Kamal.
Tidak hanya itu, KKB Sabinus Waker selalu membuat resah di kawasan Kampung Banti, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua sepanjang tahun 2017.
Kelompok ini dikenal kerap melakukan perampasan terhadap warga dan teror penembakan di jalur pertambangan PTFI.
Polres Mimika bahkan menerbitkan DPO terhadap 21 orang pelaku penembakan tersebut. Identitas ke-21 pelaku penembakan di wilayah Tembagapura yang masuk dalam DPO Polres Mimika tersebut sebagai berikut: Ayuk Waker, Obeth Waker, Ferry Elas, Konius Waker, Yopi Elas, Jack Kemong, Nau Waker, Sabinus Waker, Joni Botak, Abu Bakar alias Kuburan Kogoya.
ADVERTISEMENT
Lalu, Tandi Kogoya, Tabuni, Ewu Magai, Guspi Waker, Yumando Waker alias Ando Waker, Yohanis Magai alias Bekas, Yosep Kemong, Elan Waker, Lis Tabuni, Anggau Waker, dan Gandi Waker.
Penembakan 2020
Polda Papua juga menyebutkan sepanjang 2020, KKB pimpinan Sabinus Waker melakukan penembakan terhadap Yonif 433 yang terjadi di Kampung Titigi Intan Jaya pada Tanggal 14 Januari 2020.
Lalu, kontak tembak KKB Kemabu dengan Kostrad 433 di Kampung Joparu Distrik Sugapa Intan Jaya pada Tanggal 26 Januari 2020 mengakibatkan 1 orang Jekson S (luka tembak).
Kemudian kelompok KKM Kemabu juga melakukan serangan kepada TNI di Kampung Jouparu Distrik Sugapa Intan Jaya pada Tanggal 16 Februari 2020.
Tak hanya itu saja, kejadian lainnya KKB Kemabu melakukan pembakaran kios dan alat berat di Intan Jaya yang terjadi pada 6 Februari 2020 dan mengakibatkan sejumlah alat berat, kios dan kantor desa terbakar.
ADVERTISEMENT
Pada 27 Maret 2020, KKB Kemabu melakukan penembakan pada Koramil Persiapan di Distrik Hitadipa Intan Jaya. Lalu, terjadi lagi kontak tembak dengan TNI di Kampung Mbamogo Distrik Homeo Intan Jaya pada 19 Mei 2020.m
KKB Kemabu juga melakukan penembakan terhadap petugas medis yang akan melaksanakan sosialisasi Covid-19 di Distrik Wandai Intan Jaya pada 22 Mei 2020, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia atas nama Heniko dan satu orang lainnya Alex kena luka tembak.
Kejadian penembakan kembali terjadi kepada warga sipil Magataga, yakni perbatasan Intan Jaya dan Paniai pada 29 Mei 2020 dan mengakibatkan seorang Petani Yunus Sani meninggal dunia.
Lalu speanjang Agustus 2020, KKB Kemabu melakukan penembakan terhadap tukang ojek atas nama La Ode Janudin, korban meningal dunia dan Fatur kena luka tembak, serta pembakaran sejumlah alat berat di Intan Jaya.
ADVERTISEMENT
Pada 17 September 2020, KKB Kemabu melakukan penganiayaan warga sipil di Kampung Bilogai Distrik Sugapa dan mengakibatkan Badawi meninggal dunia.
Kontak tembak lainnya terjadi pada 17 September 2020 dengan melakukan penembakan pada Satgas Apter di Kampung Hitadipa Intan Jaya yang mengakibatkan Serka Sahlan meninggal dunia dan kehilangan 1 pucuk FNC dan 25 amunisi.
Lalu, sehari kemudian kelompok ini menembaki pesawat yang akan mengevakusi Serka Sahlan ke kampung halaman.
Hari berikutnya, KKB Kemabu kembali menembaki Satgas Apter di Kampung Hitadipa Intan Jaya yang mengakibatkan Pratu Dwi Akbar meninggal dunia.
Aksi Kontak tembak KKB Kemabu dengan personel Koramil Persiapan Hotadipa yang menimbulkan korban Pendeta Yeremias Y meninggal dunia pada 19 September 2020.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada 23 September 2020, KKB Kemabu melakukan penembakan kepada aparat kampung di depan Kantor Bupati Intan Jaya.
KKB Kemabu juga melakukan penembakan pada TNI Polri di Lapangan terbang Sugapa pada 25 September 2020 dan melakukan penembakan ke Polsek Sugapa pada 30 September 2020.
Aksi penembakan lainnya yakni KKB Kemabu menembak rombongan Direktur Reserse dan Kriminal Umum Polda Papua dan Dansat Brimob Polda Papua di Distrik Sugapa, 4 Oktober 2020.
Aksi Kontak tembak KKB Kemabu dengan personel TNI-Polri di Kodim Apter Distrik Sugapa, 5 Oktober 2020.
Aksi Penembakan KKB Kemabu terhadap pewarta Agustinus Duwitau di Damogoa pada 7 Oktober 2020.
Aksi penembakan KKB Kemabu terhadap pesawat di Lapangan terbang Bilogai, Sugapa pada 8 Oktober 2020.
ADVERTISEMENT
Aksi Penembakan KKB Kemabu terhadap rombongan Tim Pencari Fakta Kemenkopolhukam di Distrik Sugapa pada 9 Oktober 2020, yang menyebabkan 3 korban kena luka tembak yakni Bambang Purwoko, Sertu Faisal dan Pratu Ginanjar.
Lalu, kontak tembak KKB Kemabu dengan personel Yonif 400 di Distrik Hitadipa, 11 Oktober 2020. Kemudian kontak tembak KKB dengan Tim Elang 3 Satgas Yonif 400 di Boligai Sugapa, 12 Oktober 2020.