Potret Kedatangan 18 Orang Pengungsi Kiwirok di Kampung Halaman

Konten Media Partner
30 November 2022 16:50 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Makan bersama menyambut kedatangan 18 orang pengungsi Kiwirok di kampung halamannya. (Foto Penrem 172/PWY)
zoom-in-whitePerbesar
Makan bersama menyambut kedatangan 18 orang pengungsi Kiwirok di kampung halamannya. (Foto Penrem 172/PWY)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Sebanyak 18 orang pria dewasa yang merupakan pengungsi dari Kiwirok tiba di kampung halamannya di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang Provinsi Papua Pegunungan.
ADVERTISEMENT
Ke-18 orang pria dewasa itu berjalan kaki sehari semalaman sejak Selasa (29/11/2022) dari Oksibil dan telah tiba hari ini Rabu (30/11/2022) di Kiwirok. Dalam perjalanannya, pengungsi dikawal personel keamanan hingga tiba di Kiwirok.
18 orang pengungsi Kiwirok yang tiba di kampung halamannya dan disambut hangat oleh TNI Polri. (Foto Penrem 172/PWY)
Kedatangan masyarakat disambut aparat TNI-Polri di pintu masuk Kampung Pomdim dan selanjutnya bersama-sama menuju Runway Bandara Utama Kiwirok. Mereka juga disambut dengan makan bersama sekaligus ucapan syukur bahwa perjalanan dari Oksibil ke Kiwirok berjalan aman dan lancar.
Danrem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring membenarkan ke-18 orang berjalan kaki sejak kemarin dari Oksibil dan telah tiba dengan selamat di Distrik Kiwirok.
Makan bersama menyambut kedatangan 18 orang pengungsi Kiwirok di kampung halamannya. (Foto Penrem 172/PWY)
“Kita patut bersyukur, masyarakat tiba dengan selamat, aman dan lancar sesuai dengan harapan," kata Danrem saat ditemui di Jayapura.
ADVERTISEMENT
Sesuai rencana, masyarakat akan tinggal sementara di perumahan guru yang sudah disiapkan oleh aparat TNI-Polri.
“Setelah rumah mereka diperbaiki, barulah mereka kembali ke rumahnya masing-masing. Warga juga akan terlibat membangun kembali sarana dan prasarana yang sudah rusak selama ditinggalkan selama 1,2 tahun," katanya.
Bupati Pegunungan Bintang, Yan Spei Bidana saat membuka kembali layanan penerbangan di Distrik Kiwirok Pegunungan Bintang. (Foto Penrem 172/PWY)
Danrem menyebutkan kondisi Kiwirok tak semudah yang dibayangkan. Namun dengan sinergi bersama, Kiwirok dapat dibangun kembali seperti sebelumnya.
"Masyarakat ingin merayakan natal bersama di kampungnya. Ini hal terpenting," jelasnya.
18 orang pengungsi Kiwirok yang tiba di kampung halamannya dan disambut hangat oleh TNI Polri. (Foto Penrem 172/PWY)
Bersamaan itu, Bupati Pegunungan Bintang, Yan Spei Bidana dan forkopimda juga tiba di Distrik Kiwirok dengan menggunakan pesawat udara.
“Hari ini secara resmi sudah mendaratkan pesawat kembali di Lapangan terbang Kiwirok. Ini menandakan aktivitas di Distrik Kiwirok sudah kembali normal. Terima kasih TNI-Polri yang yang sudah menjaga Distrik Kiwirok sekitar 1,2 tahun,” ujar Bupati saat tiba di Bandara Utama Kiwirok.
ADVERTISEMENT
Dia meminta pemerintah pusat dapat membangun kembali Distrik Kiwirok dengan fasilitas publik seperti sebelumnya, misalnya puskesmas, sekolah, kantor pemerintahan serta rumah masyarakat. Dengan harapan, agar semua dapat kembali seperti sediakala.
18 orang pengungsi Kiwirok yang tiba di kampung halamannya dan disambut hangat oleh TNI Polri. (Foto Penrem 172/PWY)
“Jika mengharapkan APBD, kami terbatas untuk membangun wilayah ini, sehingga kami memerlukan bantuan baik dari pemerintah pusat dan pemerintah Provinsi Papua," ujarnya.
Kepala Distrik Kiwirok, Abedeus Tepmul berterima kasih atas kerja keras TNI Polri dan pemerintah untuk mengembalikan pengungsi Kiwirok pulang ke kampung halaman.
"Penerbangan juga telah dibuka dan kami berharap aktivitas masyarakat dapat segera berjalan dengan normal yang akhirnya roda perekonomian di distrik ini juga berjalan dengan baik,” jelasnya.
18 orang pengungsi Kiwirok yang tiba di kampung halamannya dan disambut hangat oleh TNI Polri. (Foto Penrem 172/PWY)
Pendeta Gereja Gidi Kiwirok, Leo Uopmabin berharap pengungsi yang masih berada di Kiwirok dapat kembali ke kampung halaman.
ADVERTISEMENT
"Kami sangat senang dapat menginjakkan kaki setelah 1,2 tahun meninggalkan tempat ini. Kerinduan kami terbayar dan saya berharap kerinduan para jemaat saya juga akan segera terwujud,” harapnya.
Sebelumnya diberitakan 20 orang pengungsi berjalan kaki dari Oksibil ke Kiwirok. Namun 2 orang harus berhenti di perjalanan, tepatnya di Kampung Kubipkop karena sakit sehingga hanya 18 orang yang melanjutkan perjalanan hingga tiba di Distrik Kiwirok.