Konten Media Partner

Pulau Penghasil Minyak Kelapa di Nabire Papua

15 Maret 2022 13:13 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanaman kelapa yang tumbuh subur di Pulau Kapota, Nabire. (Foto Hari Suroto)
zoom-in-whitePerbesar
Tanaman kelapa yang tumbuh subur di Pulau Kapota, Nabire. (Foto Hari Suroto)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Masyarakat di Pulau Kapotar yang berada di Kepulauan Moora, kawasan Teluk Cendrawasih bagian selatan atau lepas pantai Nabire, Papua tak dipusingkan dengan tingginya harga minyak goreng.
ADVERTISEMENT
Masyarakat setempat juga tak disibukan ikut dalam antrian panjang untuk mendapatkan minyak goreng, seperti terlihat di sejumlah daerah di Indonesia.
Masyarakat di Pulau Kapotar sangat beruntung dengan alam yang dimilikinya, salah satunya adalah buah kelapa yang dapat diolah menjadi minyak kelapa untuk memenuhi kebutuhan memasak setiap harinya.
Pulau Kapotar atau oleh wisatawan dikenal dengan Pulau Mowirin, hampir keseluruhan tanaman di pulau itu ditumbuhi pohon kelapa.
Peneliti Arkeologi BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional), Hari Suroto menjelaskan pohon kelapa tumbuh secara alami di tepi pantai, sebagian sudah dibudidayakan secara intensif oleh warga.
Kelapa tua di Pulau Kapotar Nabire Papua. (Foto Hari Suroto)
Pulau Kapotar merupakan pulau tidak berpenghuni, perkampungan warga berada di Pulau Mambor yang terletak di sebelah selatan Pulau Kapotar.
ADVERTISEMENT
Warga Mambor hanya sesekali datang ke Pulau Kapotar untuk mencari teripang pada saat air surut, membersihkan kebun atau memanen kelapa.
"Pohon kelapa di Pulau Kapotar pada umumnya tinggi-tinggi. Uniknya pada batang pohonnya tidak dibuat pijakan kaki untuk memanjat. Kelapa di Pulau Kapotar hanya diambil buah yang sudah tua saja. Cara mengambilnya sangat unik, tidak perlu dipanjat. Pemilik kebun kelapa hanya mengumpulkan buah-buah kelapa tua yang jatuh di tanah," kata Hari, Selasa (15/3/2022).

Minyak Kelapa

Pohon kelapa di Pulau Kapotar bisa berbuah hingga 25 tahun. Selain dijual dalam bentuk buah, oleh warga Mambor buahnya diolah menjadi minyak kelapa.
"Sehingga masyarakat setempat tak terpengaruh oleh isu minyak goreng yang langka di pasaran saat ini," kata Hari.
ADVERTISEMENT
Oleh masyarakat setempat, Minyak kelapa manfaatkan untuk menggoreng ikan atau menumis sayuran. Ikan atau sayur dimasak tanpa bumbu, hanya dengan minyak kelapa buatan sendiri. Proses memasaknya menggunakan kayu bakar, perpaduan ini menghasilkan masakan yang enak.
"Buah kelapa Pulau Kapotar dikenal memiliki daging buah yang tebal, lebih keras dan kadar airnya tidak terlalu banyak," jelas Hari.
Buah kelapa muda memiliki rasa yang unik, mungkin karena tumbuh di pulau kecil di tengah laut, didukung oleh tanah yang subur, sehingga rasanya berbeda.
Sementara, kelapa muda Pulau Kapotar berasa segar, manis campur asam, di lidah terkecap seperti bersoda. Daging buah kelapa muda berwarna putih bening dan bertekstur lembut. Buah kelapa muda paling dicari para wisatawan yang berkunjung ke Pulau Kapotar.
ADVERTISEMENT
"Untuk melestarikan tanaman kelapa di Pulau Kapotar, perlu dilakukan perbanyakan bibit dari pohon induk terpilih, untuk disebarluaskan dan ditanam di wilayah lainnya di Papua," jelasnya.