Puncak Papua Tengah Tetapkan KLB Campak

Konten Media Partner
3 Maret 2023 18:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasien anak terserang campak yang masih dirawat di RSUD Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Foto: Diskominfo Puncak
zoom-in-whitePerbesar
Pasien anak terserang campak yang masih dirawat di RSUD Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Foto: Diskominfo Puncak
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Sebelas anak dirawat di RSUD Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah karena menderita campak.
ADVERTISEMENT
Kasus awal campak di Kabupaten Puncak ditemukan di Distrik Beoga, distrik yang berbatasan dengan Kabupaten Intan Jaya. Saat itu ditemukan satu kasus. Pasien tersebut langsung dirawat di Puskesmas Beoga dan dinyatakan sembuh.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak, Demus Wonda menjelaskan pasien campak ditemukan lagi di Puskesmas Ilaga dengan jumlah 4 orang pasien.
“Para pasien datang dari daerah-daerah pinggiran Ilaga. Pasien sempat dirawat pada puskesmas setempat dan dinyatakan sembuh. Kasus campak lainnya ditemukan di RSUD Ilaga dengan jumlah pasien dirawat 11 anak. Lau, 3 anak di antaranya sudah sembuh dan tersisa 8 pasien,” jelas Demus, Jumat (3/3/2023).
Pasien anak terserang campak yang masih dirawat di RSUD Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Foto: Diskominfo Puncak
Bupati Puncak, Willem Wandik meminta instansi terkait untuk mengambil langkah cepat dan serius agar campak tak meluas ke daerah lainnya.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah cek rumah sakit, cek kondisi pasien, berapa jumlah pasien danlain sebagainya, serta penanganan bagaimana. Dengan melihat kasusnya, kami tingkatkan kejadian luar biasa (KLB) campak di Puncak, sehingga perlu ada penanganan serius,” katanya.

Terkendala Keamanan

Tindak lanjut berikutnya, Dinkes Puncak akan mengumumkan di gereja atau bekerja sama dengan para tokoh agama, agar orang tua membawa anaknya ke puskesmas dan akan diberikan imunisasi campak.
Pasien anak terserang campak yang masih dirawat di RSUD Ilaga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Foto: Diskominfo Puncak
Demus menjelaskan sosialisasi lewat gereja dilakukan mengingat masih adanya sejumlah titik rawan teror senjata di Ilaga.
“Kami imbau kepada orang tua untuk membawa anak-anak berumur 6-9 tahun ke puskesmas untuk mendapatkan imunisasi campak. Logistik dan pendukung lainnya sudah siap. Imunisasi dilakukan untuk menghindari penyakit campak.”
ADVERTISEMENT
“Arahan ini sesuai dengan hasil rapat bersama forkopimda dan Dinkes Puncak telah membentuk tim medis lapangan, khususnya di 8 distrik induk untuk melakukan sosialisasi dan penanganan awal terhadap kasus campak," jelasnya.

Imunisasi Campak Tak Maksimal

Demus Wonda menjelaskan wabah campak tak hanya terjadi di Puncak, namun sudah terjadi pada 7 kabupaten di Provinsi Papua Tengah yakni Kabupaten Nabire, Deyai, Dogiyai, Puncak Jaya, Timika, dan intan Jaya.
Khusus di Puncak, imunisasi campak tak berjalan maksimal pada 2021. Salah satunya dikarenakan pandemi COVID-19 ditambah situasi keamanan di Puncak tak kondusif.
“Pasien terbanyak datang dari daerah merah keamanan yang tidak kondusif, sehingga ibu-ibu tidak sempat melakukan imunisasi kepada anak-anaknya,” jelasnya.