Konten Media Partner

Ribuan Kayu Gelondongan Dibiarkan Membusuk di Merauke

11 Juli 2018 22:21 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ribuan Kayu Gelondongan Dibiarkan Membusuk di Merauke
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Merauke, BUMIPAPUA.COM – Ribuan kayu gelondongan bekas pembokaran hutan oleh PT Medco Papua terbengkalai di sekitar Sinegi, Dusun Tamulik, Distrik Animha, Kabupaten Merauke. Bahkan kebanyakan kayu gelondongan itu dibiarkan membusuk dan ditutupi semak belukar.
ADVERTISEMENT
Sejumlah aktivis lingkungan hidup di Merauke menyesalkan tindakan perusahaan Hutan Tanam Industri (HTI) yang tidak memanfaatkan ribuan kayu gelondongan ini.
“Informasi yang saya dapat, kayu gelondongan ini dan potongan-potongan kayu kecil lainnya (kayu cips) akan digunakan untuk bahan dasar pembangkit tenaga listrik. Namun hingga kini rencana itu tidak terlaksana, karena perusahaan sudah tutup," kata Beatrix Gebze, aktivis perempuan yang juga aktif di lingkungan hidup, Rabu (11/7).
Beatrix bersama aktivis lainnya sempat melihat lokasi hutan yang sudah dibabat habis dan tidak dimanfaatkan lagi oleh perusahaan. “Sekitar 30-an ribu hektar hutan di daerah itu dibabat habis. Sebagian lahan diganti dengan kayu jati putih dan kayu rahail yang kabarnya untuk bahan dasar kertas,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Informasi yang diperoleh aktivis lingkungan dari kepala kampung setempat menyebutkan tumpukan kayu sudah ada sejak 2012 dan sengaja dibiarkan karena kualitasnya di bawah standar.
“Persoalan ini harus menjadi perhatian pemerintah. Hutan sudah habis dibabat, lalu kayu yang sudah ditebang tak dimanfaatkan. Seharusnya, jika kayu itu tak digunakan, bisa diberikan kepada masyarakat agar dapat diolah,” katanya.
Informasi yang didapat bumipapua.com menyebutkan tumpukan kayu merupakan hasil karya dari PT. Medco Papua saat beroperasi di Kabupaten Merauke beberapa tahun lalu. Lalu perusahaan itu hengkang dan kini dilanjutkan oleh PT Selaras Inti Semesta (SIS).
(Abdel)