Konten Media Partner

Rumah Sakit di Kota Jayapura Kekurangan Tenaga Medis Tangani Pasien COVID-19

16 Juli 2020 14:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di IGD RSUD Dok II Jayapura. (BumiPapua.com/Katharina)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di IGD RSUD Dok II Jayapura. (BumiPapua.com/Katharina)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Sejumlah rumah sakit rujukan di Kota Jayapura kekurangan tenaga medis untuk merawat pasien corona COVID-19.
ADVERTISEMENT
Ini disebabkan banyaknya tenaga medis di Kota Jayapura yang terpapar COVID-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri.
Juru bicara Satgas COVID-19 Papua, Silwanus Sumule menuturkan bagaimana pun keadaannya, pelayanan di rumah sakit harus tetap berjalan disesuaikan dengan kondisi yang ada.
Kata Sumule, untuk rumah sakit yang tenaga medisnya terpapar virus corona, agar mengoptimalkan sistem rujukan.
"Kami akan melaksanakan peraturan Gubernur Papua terkait dokter bergerak, sehingga kebutuhan dokter pada rumah sakit yang kurang tenaga medisnya bisa terbantukan," jelasnya, Kamis (16/7).
Pemprov Papua sedang mencari tenaga medis yang siap pakai, baik dari kabupaten tetangga maupun dari luar Papua untuk membantu kekurangan tenaga medis di Kota Jayapura.
ADVERTISEMENT
"Tenaga kesehatan yang dibutuhkan mulai dari dokter, tenaga penunjang medis, paramedik dan tenaga analis. Nantinya tenaga medis ini akan dikontrak 6 bulan untuk membantu layanan di sejumlah rumah sakit di Kota Jayapura," katanya.
Sumule menambahkan, dalam pertemuan dengan managemen Rumah Sakit Jayapura disebutkan rumah sakit yang dikelola pemerintah daerah ini membutuhkan 150-an tenaga medis.
"Ini baru di RS Jayapura, belum di rumah sakit lainnya yang tenaga medisnya terpapar corona," katanya.
Sebelumnya, 3 dari 8 rumah sakit rujukan untuk merawat pasien COVID-19 di Kota Jayapura membatasi pelayanannya.
Selain karena kelebihan pasien rawat inap, alasan lainnya dikarenakan banyaknya tenaga medis positif COVID-19 di rumah sakit tersebut.
Awal Juli lalu, Direktur Rumah Sakit Dok II Jayapura, Aloysius Giay menyebutkan 84 petugasnya positif COVID-19, mulai dari tenaga medis hingga satpam.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, banyak ruang perawatan yang digabung dan rumah sakit tersebut membatasi pelayanannya.
"Sejumlah tenaga medis dan petugas lainnya melakukan isolasi di rumah. Tenaga medis kami banyak yang positif COVID-19. Kami harap masyarakat bisa memahami, jika pelayanan kami agak melambat," kata Aloysisus
Hal yang sama juga dialami Provita Hospital Jayapura yang diketahui 14 tenaga medisnya yang bertugas di ruangan ICU terkonfirmasi positif COVID-19, usai merawat pasien positif COVID-19.
"Kami tetap membuka pelayanan, hanya saja terbatas karena tenaga medis kami berkurang," jelas Juru Bicara Provita Hospital Jayapura dr. Ignatius Igor Letsoin.
Provita Hospital dan Dinas Kesehatan Papua menyepakati menyediakan sekitar 30 tempat tidur tambahan khusus untuk pasien COVID-19 dan saat ini seluruh tempat tidur yang disiapkan sudah penuh.
ADVERTISEMENT
Lain halnya dengan Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura yang tak menerima pasien rawat inap, karena kelebihan pasien, sejak melakukan perawatan pasien COVID-19.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura, Kompol Andi Mapoddang menyebutkan sejak 2 hari lalu, kapasitas ruang rawat inap penuh, sehingga ada sejumlah pasien yang menunggu antrian.
"Bukan kami tak melayani pasien rawat inap, tapi seluruh ruangan sudah penuh terisi. Namun jika ada pasien yang sembuh dan pulang, maka pasien yang sudah mengantri akan menempati ruangan tersebut," jelasnya.