Konten Media Partner

Satu Jenazah Korban Heli MI 17 yang Jatuh di Papua Sulit Dikenali

17 Februari 2020 7:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keterangan pers hasil identifikasi korban helikopter MI 17 di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua. (BumiPapua.com/Liza Indriyani)
zoom-in-whitePerbesar
Keterangan pers hasil identifikasi korban helikopter MI 17 di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua. (BumiPapua.com/Liza Indriyani)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Rumah sakit Bhayangkara Kota Jayapura tuntas melaksanakan identifikasi 12 kantong jenazah korban kecelakaan helikopter MI 17 Penerbad dengan nomor registrasi HA 5138.
ADVERTISEMENT
Ketua TIM DVI, Kombes Pol drg. Agustinus menyebutkan 12 kantong jenazah telah diterima tim DVI pada Sabtu (15/2/2020), pukul 11.40 WIT.
Dari hasil pemeriksaan pos mortem dan penelusuran antemortem, jenazah dapat diidentifikasi melalui gigi dan properti, seperti pakaian yang dikenakan.
Sementara, satu jenazah kesulitan diidentifikasi, maka tim DVI melakukan identifikasi dengan metode eksklusi.
"Metode Eksklusi diterapkan ketika dari total jenazah yang ada, tersisa satu dan kami mengalami kesulitan untuk mengidentifikasi satu jenazah yang tersisa," ujarnya, dalam keterangan pers di RS Bhayangkara, Minggu malam (16/2).
Kakesdam XVII Cenderawasih, Kolonel Ckm dr. Januar Fitriadi menuturkan proses identifikasi telah dilakukan jauh sebelum proses evakuasi jenazah dari Oksibil ke Jayapura.
Kabid Dokes Polda Papua, Kesdam Cenderawasih bersama tim yang lain sebelumnya telah melakukan pengumpulan data antemortem dari seluruh daerah dimana keluarga korban berada.
ADVERTISEMENT
Data Antemortem yang dilakukan berupa pengambilan sampel DNA, untuk mengantisipasi bila identifikasi tidak bisa dilaksanakan secara morfologi.
"Kami telah melakukan pengambilan sampel sejak jauh hari dari keluarga korban yang langsung berhubungan darah dengan korban," jelasnya.
Januar menyampaikan jajaran Kodam Cenderawasih bersama keluarga besar TNI AD mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Kapolda Papua, tim Biddokes serta DVI yang telah bekerja keras membantu proses evakuasi dan identifikasi sehingga dapat diselesaikan dengan cepat dan lancar.