Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM - Raja Ampat merupakan kabupaten kepulauan dengan empat pulau utama yaitu Waigeo, Salawati, Batanta dan Misool.
ADVERTISEMENT
Sesuai dengan kondisi geografinya, Kepulauan Raja Ampat terletak pada suatu daerah perairan laut yang kaya berbagai hasil laut, antara lain berbagai jenis ikan, kulit bia lola, kulit penyu, mutiara, teripang dan rumput laut.
Hutan Kepulauan Raja Ampat juga memiliki fauna endemik yaitu burung cenderawasih. Kekayaan alam inilah yang memainkan peranan penting dalam perdagangan antar pulau pada masa lalu.
Diperkirakan agama Islam di Raja Ampat diperkenalkan oleh kesultanan-kesultanan Maluku Utara tidak lama setelah agama Islam diterima di Maluku Utara pada masa terbentuknya sistem kesultanan pertama di Ternate oleh Sultan Zainal Abidin pada akhir abad ke-15.
Berdasarkan sumber laporan-laporan pelaut Pelaut Portugis pada abad ke-16, diketahui tercatat beberapa perkampungan Islam di Kepulaun Raja Ampat sekitar tahun 1500-an, meski jumlahnya tidak banyak. Perkampungan muslim pertama di Raja Ampat diperkirakan didirikan sekitar tahun 1512 di Pulau Misool.
ADVERTISEMENT
"Pengaruh kesultanan Maluku Utara yaitu Ternate, Tidore dan Bacan di Raja Ampat selain agama Islam juga dapat dilihat pada struktur kemasyarakatan di Kepulauan Raja Ampat adalah kepemimpinan raja," kata Hari Suroto, Peneliti Arkeologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Selasa (26/4/2022).
Dalam sistem kemasyarakatan yang berlaku secara turun temurun di Raja Ampat, dikenal tingkatan-tingkatan seperti raja, bangsawan dan orang biasa.
Gelar-gelar di Raja Ampat yang mendapat pengaruh dari sultan-sultan Maluku Utara yaitu kapita laut, dumlaha, mirino, jojau, ukum, korano, dan sangaji.
Selain gelar-gelar yang digunakan dalam struktur pemerintahan di Raja Ampat, pengaruh sultan-sultan Maluku Utara juga terlihat terlihat atribut pakaian para pegawai raja yaitu kain surban, selendang dan sepasang kain. Atribut-atribut ini pada masa lalu diterima sebagai hadiah atau dibeli dari sultan-sultan Maluku Utara, atribut-atribut ini juga untuk membedakan seorang pegawai raja dengan rakyat biasa.
ADVERTISEMENT
"Pengaruh budaya Islam di Raja Ampat juga terlihat penggunaan rebana sebagai alat musik," kata Hari.
Perkampungan muslim di Raja Ampat juga dapat diketahui dari masyarakatnya yang memelihara kambing, kambing ini sangat berperan dalam perayaan Idhul Adha maupun tradisi Islam lainnya.
Hubungan yang terjadi antara Raja Ampat dan sultan-sultan Maluku Utara lebih mengarah pada hubungan persaudaraan, layaknya hubungan kakak beradik. Pada waktu itu rakyat Raja Ampat memberikan penghormatan sekaligus berbagi hadiah kepada Sultan Tidore dan sebaliknya mereka oleh Sultan Tidore diberikan gelar dan hak istimewa serta berbagai jenis kain, perkakas besi, manik-manik, keramik.