Sekda Nduga Meminta Maaf Terkait Penyanderaan di Mapenduma

Konten Media Partner
31 Oktober 2018 13:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sekretaris Daerah Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge. (dok: Polda Papua)
ADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM – Sekretaris Daerah Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge, meminta maaf terkait penyataannya yang menyebutkan tak ada penyanderaan di Mapenduma, Kabupaten Nduga, Papua.
Saat dihubungi wartawan pada 20 Oktober 2018 lalu, Namia mengaku belum mendapat laporan terkait insiden di Mapenduma, sehingga ia menyebutkan situasi Nduga dan daerah lainnya dalam keadaan normal dan aman.
“Secara pribadi, saya minta maaf kepada korban dan keluarga, terkait pernyataan saya yang menyebutkan tak ada penyanderaan,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Nduga, Namia Gwijangge, Rabu (31/10).
Adapun laporan terkait aksi penyanderaan dan pemerkosaan guru itu baru disampaikan kepadanya pada 22 Oktober 2018. Namun, ia mengaku saat ingin menelpon wartawan untuk klarifikasi, terkendala sinyal telekomunikasi.
“Pasca-kejadian di Mapenduma, aktifitas belajar mengajar dan pelayanan medis lumpuh. Saya belum bisa pastikan kapan kondisi Mapenduma akan pulih kembali,” jelas Namia.
ADVERTISEMENT
Hingga saat ini, 15 orang guru dan tenaga medis masih mendapatkan pemulihan trauma di Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura. Polisi juga memulihkan trauma kepada keluarga dan anak-anak korban, sehingga terdapat 38 orang yang saat ini menjalani pemulihan akibat insiden Mapenduma.
Tak hanya itu saja, korban Mapenduma juga memilih mutasi dari kepegawaiannya di Nduga dan akan pulang ke kampung halamannya masing-masing, di antaranya ke Jayapura, Paniai, Toraja, dan Ambon.
(Katharina)