Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Selain COVID-19, Penyakit Malaria dan Diare Ditemukan di tengah PON Papua
11 Oktober 2021 18:41 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Jayapura, BUMIPAPUA.COM- Selain COVID-19, Dinas Kesehatan Papua menemukan penyakit malaria dan diare di tengah perhelatan PON XX Papua.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dokter Aaron Rumainum menjelaskan terdapat temuan 4 kasus malaria dan 2 kasus diare.
Kasus malaria ditemukan di Kota Jayapura saat melakukan skrining kepada 43 atlet dengan menggunakan RDT Malaria. Hasil 1 orang positif Falcifarum (Malaria Tropika).
“Selang dua hari kemudian, dilakukan skrining ulang dan hasilnya negatif dan dinyatakan atlet ini sudah sembuh. Temuan malaria awal terjadi pada tanggal 30 September,” jelas Aaron, Senin (11/10).
Lalu di tanggal 2 Oktober 2021 pukul 18.25 WIT, Tim Tular Vektor dan Survailans Sub PB Kota Jayapura menerima laporan dari Kepala Puskesmas Koya Barat perihal hasil pemeriksaan malaria secara mikroskopis kepada atlet yang sebelumnya telah menjalani pemeriksaan RDT dan hasil pemeriksaan mikroskopis tersebut positif falcifarum.
ADVERTISEMENT
“Seorang atlet kemudian dirujuk ke RS Ramela Kota Jayapura untuk menjalani perawatan malaria,” jelas Aaron.
Lalu, sebaran penyakit malaria juga terjadi di Kabupaten Jayapura, seorang atlet kriket mengeluhkan gejala sakit punggung, lalu diambil rapid malaria dan hasilnya positif. “Saat ini atlet dalam perawatan,” jelasnya.
Upaya yang dilakukan Dinas Kesehatan Papua untuk berkembangnya nyamuk malaria, telah dilakukan foging dan IRS pada lokasi penginapan atlet.
“Kami telah mendistribusikan kelambu, obat nyamuk lotion, dan obat nyamuk semprot untuk digunakan oleh para atlet selama di penginapan,” jelas Aaron
Ia menyebutkan hingga saat ini belum ada laporan potensial kejadian luar biasa (KLB) akibat penyakit malaria ataupun diare. "Untuk kasus diare, secara keseluruhan sudah sembuh dan tak ada temuan lagi sampai saat ini," Aaron berujar.
ADVERTISEMENT