Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Konten Media Partner
Sosok BJ Habibie di Mata 2 Tokoh Pemerintahan Tanah Papua
12 September 2019 16:26 WIB
ADVERTISEMENT
Serui, BUMIPAPUA.COM – Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, Frans Sanadi, ikut bersedih dan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta, pada pukul 18.05 WIB, Rabu (11/9).
ADVERTISEMENT
“Pemerintah Daerah Kepulauan Yapen berduka yang dalam atas berpulangnya salah satu putra terbaik bangsa dan tokoh demokrasi Indonesia. Kami berdoa semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya,” ujar Frans, Kamis (12/9).
Menurut Frans, sosok BJ Habibie patut diteladani seluruh masyarakat, terutama untuk membangun negeri. "Sosok BJ Habibie sebagai seorang negarawan yang patut dicontoh dan dijadikan teladan. Kami harus contoh segala prestasinya yang mengharumkan bangsa ini, terus berjuang mengharumkan Tanah Air Indonesia,” jelasnya.
Frans mengaku mengagumi sosok Bj Habibie, terutama saat dirinya dan beberapa pemuda dari wilayah timur Indonesia diundang sebagai peserta dalam Kongres Pemuda di Jakarta pada tahun 1993 lampau.
“Saat itu Pak Habibie mengatakan, dirinya tak bisa berhenti berpikir untuk memajukan Indonesia. Harapan sikap seperti itu ditanamkan pada jiwa-jiwa generasi pembangun bangsa. Sosoknya memang pantang menyerah dan saya pribadi sangat kehilangan,” jelas Frans.
ADVERTISEMENT
Sebagai Wakil Bupati Kepulauan Yapen, Frans juga telah menyampaikan arahan dan instruksi kepada seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN), Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dan masyarakat di Kepulauan Yapen agar mengibarkan Bendera Merah Putih setengah tiang selama tiga hari untuk menghormati BJ Habibie.
“Kepada pimpinan instansi pemerintah maupun swasta di Kepulauan Yapen sebagai bentuk penghormatan, agar mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang selama 3 hari, dari tanggal 12 hingga 14 September 2019," kata Frans.
Pemerintah Indonesia juga menetapkan hari berkabung nasional selama 3 hari atas wafatnya BJ Habibie pada usia 83 tahun. Diterbitkan juga surat edaran Mensesneg Nomor: B-1010/M.Sesneg/Set/TU.00/09/2019 tertanggal 11 September 2019 dengan sifat sangat segera. Isinya, diminta mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang selama 3 hari, 12-14 September 2019.
Di Provinsi Papua Barat, Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan, juga telah meminta seluruh masyarakat di Papua Barat mengibarkan Bendera Merah Putih setengah tiang selama tiga hari berturut-turut, guna menghormati BJ Habibie yang telah menjadi pahlawan untuk Indonesia.
ADVERTISEMENT
Dominggus mengaku ikut berbelasungkawa atas kepergian Bapak Demokrasi Indonesia ini. Dominggus menyebutkan, semasa hidupnya, BJ Habibie banyak membantu rakyat Papua.
“Tanah Papua masih menjadi satu provinsi. Banyak program dan kebijakan BJ Habibie saat menjabat sebagai presiden. Saya pun ikut merasakannya, sebab saat itu saya masih menjabat sebagai Camat di Yapen, Papua,” jelas Dominggus, Kamis (12/9).
Program yang dilakukan dari BJ Habibie, kata Dominggus, adalah perikanan, pertanian, kelautan, kehutanan, perekonomian, peningkatam SDM, pendidikan dan kesehatan.
“Kami yakin saat menjabat presiden, BJ Habibie pasti ingin rakyatnya sejahtera, termasuk rakyat di tanah Papua,” jelas Dominggus. (Agies Pranoto/Irsye Simbar)