Sriwijaya Air Mohon Maaf Keterlambatan Jadwal Penerbangan di Manokwari

Konten Media Partner
27 Juli 2019 18:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Sriwijaya Air di Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat. (Foto Irsye)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Sriwijaya Air di Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat. (Foto Irsye)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Manokwari, BUMIPAPUA.COM - Managemen Sriwijaya Air memohon maaf kepada seluruh pelanggan terkait beberapa keterlambatan jadwal penerbangan yang dialami pesawat Sriwijaya Air selama bulan Juli 2019 di Manokwari, misalnya sempat membatalkan penerbangan SJ 571 Reg PK-CLL dengan rute Manokwari-Sorong-Jayapura akibat cuaca buruk pada Kamis (25/7) lalu.
ADVERTISEMENT
Menurut Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air, Retri Maya, terkait kejadian keterlambatan penerbangan Sriwijaya Air beberapa waktu lalu itu, pihaknya berharap seluruh pelanggan tak memberikan asumsi yang semata-mata dapat menimbulkan keresahan di masyarakat serta merusak citra Sriwijaya Air.
“Sebab perlu kita ketahui, keterlambatan yang dialami Sriwijaya Air kemarin tak hanya karena faktor kerusakan pesawat tapi juga faktor kondisi cuaca yang tak memungkinkan untuk memaksa pesawat diterbangkan,” jelas Maya melalui siaran persnya yang dikirim kepada wartawan di Manokwari, Papua Barat, Sabtu (27/7).
Maya mengaku, pihaknya di Sriwijaya Air selalu mengutamakan keselamatan penumpang dan crew-nya, serta tidak akan menerbangkan pesawat dan mengorbankan keselamatan penumpang dan juga crew. “Sehingga kami terpaksa harus menunda jadwal penerbangan 115 penumpang pada Kamis (25/7) itu,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Maya, Sriwijaya Air memastikan, bahwa seluruh armadanya layak beroperasi dan selalu mengedepankan faktor keselamatan keamanan dan kenyamanan diseluruh penerbangannya.
“Kami sangat patuh terhadap regulasi penerbangan, termasuk salah satunya mengimplementasikan standar keamanan yang tinggi. Hal ini diyakini menjadi salah satu Standard of Procedure (SOP) perusahaan dalam mengoperasikan setiap layanannya,” jelasnya.
Menurut Maya, dalam aturan penerbangan diberlakukan kewajiban pengecekan kelayakan armada yang dilakukan pihak internal maupun eksternal, dalam hal ini Kementerian Perhubungan Republik Indonesia. “Jadi tentu saja tiap armada yang kami operasikan layak beroperasi,” terangnya.
Jika dikatakan pesawat Sriwijaya Air tak layak terbang dan pesawat Sriwijaya Air tua, kata Maua, jelas hal itu tak benar. “Sebab semua sudah melalui SOP perusahaan dalam mengoperasikan setiap layanannya. Aturan penerbangan diberlakukan kewajiban pengecekan kelayakan armada oleh Kementerian Perhubungan Republik Indonesia,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Maya juga mengatakan, pihaknya menggunakan pesawat boing 737 dan 500 karena landasan Bandara Rendani di Manokwari. “Pesawat Sriwijaya Air layak terbang sesuai SOP dan kelayakan armada telah dilakukan pengecekan langsung pihak Kementrian. Saat ini kami pun telah menjalin kerjasama dengan Garuda Maintenance Facility Aero Asia dalam hal perawatan seluruh pesawat,” terangnya.
Menurut Maya, Sriwijaya Air mempercayakan perawatan seluruh armadanya kepada salah satu Maintenance, Repai dan Overhaul terbesar di Asia Tenggara yaitu GMF AA. Sehingga kami memastikan bahwa reliability pesawat kami cukup baik,” jelasnya.
Disisi lain,kata Maya, untuk memberikan layanan yang optimal kepada seluruh pelanggan, Sriwijaya Air pernah berupaya untuk mengganti armada yang akan digunakan untuk melayani penerbangan dengan pesawat boing dari dan menuju Manokwari.
ADVERTISEMENT
“Namun hal tersebut belum dapat direalisasikan karena sampai sekarang masih ada kendala dengan landasan yang belum memadai pada saat mendarat di Bandara Rendani, Manokwari,” jelasnya.
Menurut Maya, pihaknya sudah pernah dua kali mencoba menerbangkan Boeing 737 800NG ke Manokwari, tapi karena landasan Bandara Rendani Manokwari yang pendek. Ini masih terkendala yang cukup beresiko terhadap keselamatan penerbangan, jadi kami tetap layani dengan Boeing 737 500,” katanya.
Maya juga menginformasikan, Sriwijaya Air berencana mengalihkan penerbangan menuju Manokwari ke rute lainnya, terhitung sejak 30 Juli 2019 ini. “Kami sementara akan hentikan penerbangan dari flight manapun menuju ke Manokwari,” katanya. (Irsye Simbar)