Konten Media Partner

Sriwijaya Air Tutup Rute Manokwari, Nelayan Kepiting Takut Merugi

28 Juli 2019 16:01 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepiting asal Teluk Bintuni yang dikirimkan lewat kargo Sriwijaya Air.
zoom-in-whitePerbesar
Kepiting asal Teluk Bintuni yang dikirimkan lewat kargo Sriwijaya Air.
ADVERTISEMENT
Manokwari, BUMIPAPUA.CO - Keputusan maskapai Sriwijaya Air untuk menutup rute penerbangan dari dan ke Manokwari mulai 30 Juli 2019, berdampak besar bagi pengusaha dan nelayan kepiting di Teluk Bintuni.
ADVERTISEMENT
Pengusaha Kepiting Teluk Bintuni, Haja Jumriani, kebingungan karena selama ini kepitingnya dikirim dengan kargo Sriwijaya Air. Sejak 8 tahun lalu, Haja langganan kargo Sriwijaya Air untuk pengiriman ke Surabaya dan Jakarta.
"Selama ini, hanya kargo milik Sriwijaya Air yang menerima pengiriman kepiting. Bukan hanya itu saja, kepiting milik saya dikirim hingga ke China dan Bangladesh," kata Haja, Minggu (28/7).
Maskapai Sriwijaya Air di Bandara Rendani, Manokwari.
Haja menyebutkan setiap hari ada 30 boks kepiting yang dikirim dari Teluk Bintuni melalui darat menggunakan mobil Hilux ke Kabupaten Manokwari dengan nilai Rp 57 juta.
"Jika air laut surut, kami bisa kirim 50-80 boks kepiting per hari, nilainya mencapai ratusan juta. Tapi jika musim air laut pasang dan ombak seperti saat ini, maka pengiriman kepiting akan menurun," terangnya.
ADVERTISEMENT
Haja tak bekerja sendirian, ada lebih dari 30 nelayan kepiting di Papua.
Proses pengiriman kepiting di Teluk Bintuni.
"Kami buatkan mereka perahu, sambil dimodali untuk mencari kepiting. Belum kembali modalnya, malahan sudah ada masalah tutupnya rute maskapai Sriwijaya Air," ujarnya.
Ia berharap Pemerintah Kabupaten Manokwari dapat ikut meninjau ulang penutupan rute Sriwjaya Air dari dan ke Manokwari.
"Selama ini, pelayanan maskapai ini memuaskan, kenapa harus dihentikan? Jika ini benar terjadi, pasti kami rugi. Termasuk kepada nelayan dan pengusaha lainnya yang selalu langganan mengirimkan barang dagangannya kepada Sriwijaya Air," ujarnya. (Irsye Simbar)