Konten Media Partner

Suku Marind Tuntut Pergantian Tanah Bandara Merauke

17 September 2018 11:20 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suku Marind Tuntut Pergantian Tanah Bandara Merauke
zoom-in-whitePerbesar
ADVERTISEMENT
Suku Marind yang mendiami tiga kampung tuntut pembayaran tanah Bandara Merauke. (BumiPapua.com/Abdel)
ADVERTISEMENT
Merauke, BUMIPAPUA.COM – Masyarakat adat Suku Marind dari tiga kampung, menuntut pembayaran ganti rugi tanah Bandara Mopah Merauke.
Warga yang melakukan aksi berjalan kaki untuk mendekati bandara, dihadang oleh kepolisian setempat, hingga akhirnya warga melakukan aksi duduk di jalan raya.
Warga yang bermukim di Kampung Yobar, Kampung Spadem dan Kampung Kayakai, akhirnya melakukan aksi unjuk rasa di area Bandara Mopah Merauke dan dijaga ketat kepolisian setempat.
Suku Marind Tuntut Pergantian Tanah Bandara Merauke  (1)
zoom-in-whitePerbesar
Warga tiga kampung duduk di jalan sekitaran Bandara Merauke dalam aksi unjuk rasa pergantian tanah bandara. (BumiPapua.com/Abdel)
Koordinator aksi unjuk rasa, H.M. Waros Gebze meminta Presiden Joko Widodo untuk turun tangan dalam proses penyelesaian tanah bandara.
Warga yang protes sebagian didominasi oleh kaum perempuan ini, meminta agar pemerintah membayar ganti rugi hak ulayat tanah seluas 60 hektar yg di gunakan untuk apron atau tempat parkir pesawat.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin Pemkab Merauke memfasilitasi warga, untuk bertemu dengan Menteri Perhubungan. Kami ingin menagih janji pemerintah pusat yang beberapa waktu lalu mengaku akan membayar tanah tersebut," kata para pendemo.
(Abdel)