Konten Media Partner

Susah Sinyal di Merauke, Calon Mahasiswa Kesulitan Daftar Perguruan Tinggi

13 April 2022 16:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang mahasiswa di Merauke berburu jaringan internet agar terhubung dengan kuliah online. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
zoom-in-whitePerbesar
Seorang mahasiswa di Merauke berburu jaringan internet agar terhubung dengan kuliah online. (BumiPapua.com/Abdel Syah)
ADVERTISEMENT
Merauke, BUMIPAPUA.COM - Siswa SMA dan sederajat di Merauke kesulitan mendaftar ke sejumlah perguruan tinggi karena gangguan jaringan internet yang sudah terjadi sejak 2 pekan lebih.
ADVERTISEMENT
Kesulitan mendaftar di perguruan tinggi di Papua ataupun di luar Papua dirasakan Olivia Jegesta Sibarani dan Freni Maria. Keduanya adalah pelajar SMA Negeri 1 Merauke.
Olivia mengaku akan mendaftar di salah satu perguruan tinggi di Yogjakarta untuk mengambil jurusan hukum. Sementara, Freni Maria berencana masuk Universitas Udayana Bali mengambil jurusan manajemen.
"Selama jaringan internet putus di Merauke, kami harus berburu lokasi yang bisa online. Ada beberapa lokasi yang bisa online, itupun lemot," jelas Olivia, Rabu (13/2/2022).
Keduanya menjelaskan walaupun belum mendapatkan hasil kelulusan dari pihak sekolah, namun keduanya sudah mengambil ancang-ancang untuk melanjutkan pendidikan di luar Papua.
"Kami masih terus berusaha untuk mendaftar walau jaringan internet sedang lemot. Kami takut apa yang sudah kami cita-citakan bisa buyar hanya karena jaringan internet tak bersahabat," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Siane Teorupun mahasiswa Universitas Respati Yogyakarta jurusan ilmu gizi mengaku kesulitan mengikuti kuliah online.
Mahasiswi semester II ini terpaksa mengocek ratusan ribu rupiah untuk membeli voucer V-Sat untuk bisa mengikuti kuliah online.
"Selama ini kalau kuliah online terpaksa harus beli voucer V-sat. Tetapi kalau jaringan lagi macet seperti saat ini terpaksa tak bisa kuliah online," ungkap Siane.
Dengan masih putusnya jaringan internet, mereka berharap ada perhatian dari pemerintah daerah.
"Kami berharap secepatnya jaringan membaik, sehingga bisa menjalankan aktivitas pendidikan seperti semula," harap Siane.
General Manager Telkom Papua, Agus Widhiarsana menuturkan penurunan kualitas layanan terjadi akibat gangguan sistem komunikasi kabel laut Sulawesi Maluku Papua Cable System (SMPCS) ruas Merauke - Timika.
ADVERTISEMENT
"Kerusakan pada jarak 289 kilo meter, dari tepi pantai Merauke di kedalaman 59 meter (segmen laut). Dampak dari gangguan itu mencakup layanan suara maupun data fixed dan mobile broadband," jelasnya.
Telkom terus berupaya memulihan kualitas layanan di area terdampak melalui link back up via Palapa Ring Timur dan sistem komunikasi satelit.
"Beberapa layanan sudah normal, termasuk Global System For Mobile Communications (GSM), tapi layanan intenet masih terbatas dan kami upayakan untuk menyelesaikan hingga normal kembali," ujarnya.